Selasa, 11 Agustus 2009

spirit jihad dalam jebakan terorisme

BANGSA Indonesia telah melakukan kesalahan besar, ketika para pendiri negeri ini menolak tunduk di bawah aturan Allah, dan memutuskan untuk menyingkirkan syari’at Islam, kemudian memilih jalan hidup sekuler dalam menjalankan roda pemerintahan.
Kesalahan tersebut muncul dari paradigma dan persepsi yang menyesatkan. Menganggap Islam hanya terbatas dalam urusan pribadi dengan Tuhannya, dan tidak berkaitan dengan kehidupan bernegara. Syari’at Islam dipandang tidak mampu memberi solusi terhadap kompleksitas problem modern. Padahal, sejarah membuktikan, ketika manusia memilih hidup di bawah kekuasaan selain Islam, yang terjadi pastilah kerugian dan kebinasaan.
Islam telah menyumbang banyak pada Indonesia, tapi diperlakukan secara tidak adil dan diskrimintaif. Inventarisasi jasa Islam dilakukan seorang pakar sejarah, Dr. Kuntowijoyo, dalam bukunya ‘Identitas Politik Umat Islkam’.
Jasa Islam bagi keberkahan negeri ini antara lain: Pertama, Islam membentuk civic culture (budaya bernegara). Kerajaan-kerajaan Islam yang berdiri di seluruh Indonesia sejak abad ke-13 pasti dipengaruhi oleh tata Negara Islam, bukan oleh Hinduisme. Buku tata Negara, seperti Tajus Salatin mempunyai pengaruh yang luas.
Kedua, Solidaritas nasional, terjalin karena pengIslaman Nusantara menjadikan seluruh Indonesia sebuah kesatuan. Jaringan itu terbentuk terutama sesudah ada diaspora Islam setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Persamaan agama, budaya, suku Melayu menjadikan jaringan agama sebagai proto-nasionalisme. Ketiga, syari’at jihad menjadi motivator satu-satunya untuk meraih kemerdekaan, bebas dari belenggu penjajahan kafir Belanda. Pada tahun 1873-1903 terjadi Perang Aceh menetang penjajah Belanda. Pada tahun-tahun 1945-1949 ideologi jihad lah yang mendorong pembentukan lascar Hizbullah-Sabilillah sebagai tentara resmi melawan penjajah. Perlawanan pada komunisme, 1965-1966 adalah berkar ideology jihad.
Keempat, kontrol sosial di NKRI, tidak hanya dijalankan oleh polisi, hukum, perundangan, dan peraturan, tapi terutama oleh agama Islam. Bayangkan, jika tidak ada Islam yang melarang pembunuhan, pencurian, dan perampokan, pastilah orang-orang kaya perlu punya banyak Satpam. Bila tidak Islam yang mengharamkan pelacuran, miras, perjudian, tentulah orang tua tidak akan bisa tidur nyenyak membiarkan anak gadisnya tanpa penja gaan. Jika tidak ada Islam yang melarang tradisi kawin inses (sesama saudara kandung), mengharamkan pelacuran, perjudian, miras, korupsi, seperti apa Indonesia hari ini?
Sayang sekali, jasa Islam ini sering dilupakan kalau bukan dikhianati orang. Bangsa Indonesia belum pernah secara obyektif mengakui dan kemudian mengoreksi kesalahannya. Ada banyak alasan kondisional, dimana seseorang atau suatu bangsa terjerumus pada kesesatan tanpa menyadari bahwa mereka tersesat jalan. Mereka rela berkorban apa saja, demi bangsa, demi persatuan, demi hak asasi manusia, tanpa mema- ami bahwa itu semua adalah sia-sia. Alqur’an menginformasikan hal ini, sejak 15 abad lalu:

“Katakanlah, apakah akan Kami beritakan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu, orang-orang yang telah melakukan kesesatan dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka mengira telah berbuat yang sebaik-baiknya.” (Qs. Al-Kahfi, 18:103-104)
Kondisi Indonesia hari ini, adalah cermin dari salah sangka dan salah persepsi terhadap Islam. Kesalahan itu menye- babkan melemahnya spirit iman, rusaknya aqidah tauhid, dan terjerumus pada kekafiran berfikir dan kesesatan dalam beramal. Akibatnya, atas nama kedaulatan rakyat, nilai-nilai Ilahiyah diabaikan, segala hal yang berkaitan dengan agama dianggap membelenggu kebebasan. Kebencian pada agama menyebabkan parameter kebenaran porak poranda, kemungkaran akhlaq merajalela. Kesyirikan, aliran sesat, dan perilaku menyesatkan membawa epidemi kemaksiatan. Negeri ini, kian menjauh dari rahmat Allah!
Karena itu, seruan untuk menegakkan syari’at Islam, terutama di lembaga negara, bukan saja untuk membebaskan manusia dari belenggu kemiskinan dan penindasan. Tetapi juga untuk membebaskan umat dari ancaman pemurtadan, jeratan paham sesat, dan intervensi asing. Oleh karena itu, kaum muslimin perlu membuktikan secara konkrit, dengan amal perbuatan, bahwa umat Nabi Muhammad Saw. belum mati di negeri ini.
I. MENGHIDUPKAN SPIRIT JIHAD
Apa yang paling ditakutkan musuh-musuh Islam dari ummat Islam? Spirit jihad fi sabilillah! Ketika Amerika bermak- sud mengusir komunis Soviet dari Afghanistan, yang terlintas di dalam benak mereka adalah para Mujahid Islam yang paling bisa diharapkan mencapai tujuan politiknya.
Tiga tahun setelah pemerintah Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan (1979), CIA bekerjasama dengan badan intelijen Pakistan dan Inggris melakukan rekrutmen terhadap Aktivis Muslim untuk dijadikan Mujahidin Afghan. Selama satu dasa- warsa (1982-1992) berhasil direkrut tidak kurang 100 ribu pemuda Islam yang mempunyai semangat jihad untuk dilatih persenjataan dan merakit bom.
Mengapa aktivis pemuda Islam yang dipilih? Karena pada 1975, Amerika baru saja mengalami ‘kalah perang’ dari komunis Vietnam. Perang yang berlangsung sejak 1961 itu menghabiskan dana tidak kurang dari 15 miliar dollar AS, termasuk kehilangan sekitar 58.000 prajuritnya.
Uang tidak masalah bagi AS. Tapi kehilangan puluhan ribu prajurit, akan membuat rakyat Amerika berang kepada pemerin- tahnya, sebagai invasi AS ke Iraq sejak 2003, telah menelan 2000-an tentara aggresor AS. Oleh karena itu, memperalat semangat jihad pemuda Islam adalah jawaban yang tepat dan menjadi agendanya. Apalagi kemudian terbukti, dengan semangat ber- jihad, para Mujahid Islam itu berhasil mengusir Uni Soviet dari Afghanistan.
Sebelumnya, di Indonesia, Ali Moertopo sudah mempu- nyai pemikiran seperti itu. Ia menjual gagasan bahwa bahaya komunisme dari Utara hanya bisa diatasi oleh para mujahid Islam. Maka, direkayasa lah sebuah momentum politik –yang belakangan ia beri nama Komando Jihad– yaitu menjalin kerja sama dengan para petinggi DI pasca Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo (SMK). Dalam waktu singkat terkumpul ribuan orang yang siap berjihad melawan komunisme dari Utara.
Fakta ini, ditinjau dari sudut pandang objektif dan kaca- mata yang positif, menunjukkan bahwa, umat Islam Indonesia mempunyai semangat jihad yang tinggi. Tebukti, ketika meng- usir penjajah Belanda, yang kemudian menghantarkan Indonesia merdeka, peran semangat jihad adalah yang paling dominant. Masalahnya, semangat jihad ini seringkali disalahgunakan oleh orang yang kurang tepat, yaitu mereka yang mempunyai syahwat kekuasaan (politik). Gelora semangat jihad seperti inilah yang ditakutkan oleh musuh-musuh Islam.
Sudah sejak lama, semangat berjihad yang ada di kalangan Islam ini menjadi perhatian serius musuh-musuh Islam. Imperialis Inggris bahkan sampai menghidupkan Ahmadiyah Qadian yang mengakui Mirza Ghulam Ahmad (MGA) sebagai nabi pasca kenabian Muhammad SAW. Salah satu ajaran Ahmadiyah (baik Qadian maupun Lahore) adalah menghapus kan jihad.
Tabayyun: Klarifikasi Fakta di Balik Isu
Berkenaan dengan jihad, -setidaknya di kalangan ulama di Indonesia- mereka sering melakukan ‘indoktrinasi’ yang distortif terhahadap syari’at Jihad. Yaitu, dengan memperkenal kan Jihad Akbar (jihad memerangi hawa nafsu) sebagai jihad yang lebih utama daripada Jihad lainnya yang diposisikan sebagai jihad yang lebih kecil. Akibatnya, ummat Islam kehilang- an semangat jihad. Maka, ketika ada sekelompok orang yang menyerukan jihad sambil meledakkan bom di tempat-tempat tertentu, sebagian besar ummat Islam kebingungan, dan lebih mudah terprovokasi dan terbawa ke dalam alam pikiran yang memposisikan orang-orang seperti Imam Samudera Cs itu sebagai teroris, sebagaimana dijuluki Amerika Serikat.
Padahal, kalau saja ummat Islam berfikir jernih dan bijaksana, mengamalkan syari’ar Islam tatkala menerima suatu berita, terutama ketika berita itu dating dari kalangan kafirin dan fasiqin, maka orang-orang seperti Imam Samudera Cs, tidak akan begitu cepat mendapat vonis teroris, atau mendapat vonis sebagai orang-orang yang salah kaprah terhadap makna Jihad yang sesungguhnya. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Qs. Al Hujurat, 49:6).
Apabila seseorang menyebarkan isu atau berita bohong tanpa mengetahui keadaan sebenarnya, adalah tergolong dalam perbuatan yang dilarang, sebagaimana firman Allah:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya.” (Qs. Al-Isra’, 17:36).
Sikap latah, tidak kritis, asal tuduh telah menyebabkan bencana permusuhan melanda negeri ini. Sejumlah contoh dapat dikemukakan, antara lain:
1. Kezaliman terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir: Di hadapan sidang pengadilan, jaksa menuduh beliau terlibat dalam peristiwa bom Bali. Tapi fakta-fakta di pengadilan menunjukkan, tidak seorang pun saksi yang bisa membuktikan kebenaran tuduhan itu. Pengadilan hanya bisa membuktikan kesalahan pelanggaran keemigrasian. Tapi beliau tetap saja dihukum sebagai pelaku bom Bali berdasarkan keyakinan hakim.
2. Kasus Fathurrahman Al-Ghazi yang diberitakan tewas dalam tembak menembak dengan polisi Filipina, ternyata hasil otopsi di RS. Dr. Muwardi, Solo, menun- jukkan bahwa dia ditembak begitu saja setelah diberi makan. Walau demikian, tidak ada media massa yang secara obyektif memberitakan temuan tim dokter forensik yang mengotopsi ini.
3. Dalam kasus Ikhwanuddin, lebih absurd lagi. Media massa memberitakan dia tewas karena bunuh diri. Mustahil dalam keadaan dua tangan terborgol, dapat merebut senapan M16 yang terurai dari polisi, lalu memasang magazine, mengokang, lari ke kamar mandi, kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembakkan senapan itu ke dadanya sendiri. Tapi, berita itu dilansir begitu saja tanpa ada bantahan atau kritikan dari manapun.
Masih banyak contoh-contoh lain yang seharusnya menjadi alasan bagi orang beriman untuk mengkritisi berita yang dilansir media massa. Atas dasar ini pula, kita tidak bisa begitu saja menuduh bahwa mereka membawa-bawa agama (Islam) ke dalam kancah terorisme. Karena mereka tidak sembarangan di dalam memilih sikap hidup yang beresiko membawanya ke vonis hukuman mati. Bahkan, ketika vonis hukuman mati sudah ditetapkan atas diri mereka, tidak sedikit pun tergambar rona ketakutan di wajah mereka.
Ini menunjukkan bahwa apa yang mereka sebut jihad, bukanlah main-main, tetapi sudah melalui sebuah proses ijtihad yang panjang, yang secara prosedural sah, dan secara syar’i pun shahih. Hanya, kemungkinannya adalah mereka tidak tepat di dalam menentukan sasaran. Disamping tidak tepat sasaran, mereka juga menggunakan ‘bahasa’ yang berbeda dengan ummat Islam pada umumnya, yang pemahaman jihadnya telah terdistorsi oleh indoktrinasi ulama su’.
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola dengan semangat jihad yang tinggi. Ketika pada masa kolonial ummat Islam tidak mendapat akses menuju gerbang pendidikan dasar apalagi tinggi, para ulama shalih mendirikan pesantren. Sehingga rakyat Indonesia terbebas dari keterbela- kangan. Masalahnya, pasca kemerdekaan, terutama di masa orde baru, banyak dibangun pesantren yang didirikan oleh para ulama su’ yang lebih banyak bermuatan politis ketimbang membela kepentingan ummat. Pesantren yang mereka dirikan menjadi alat legitimasi kekuasaan, mendukung partai politik penguasa, dan ajang cari duit serta sarana memenuhi hajat ber- kuasa para pendiri dan pengelolanya.
Jika akhir-akhir ini ada suara miring tentang pesantren, sesungguhnya bukan pesantren itu sendiri yang dijadikan ‘musuh’, tetapi yang sesungguhnya dijadikan ‘musuh’ adalah spirit jihad yang bisa tumbuh dari lingkungan pesantren yang didirikan dan dikelola oleh para ulama shalih.
Kenyataannya, ketika semangat berjihad ala pesantren ini diterjemahkan ke dalam sektor ekonomi, pernah terbangun sebuah industri batik yang menjangkau kawasan nusantara, berikut salesnetwork-nya yang amanah berlandaskan ukhuwah Islamiyah. Semangat jihad seperti ini kemudian dibantai dengan menghadirkan sistem ekonomi kapitalistis, oligopoli, monopoli dan konglomerasi.
Andai saja semangat berjihad yang ada di dalam diri ummat Islam Indonesia ini diakomodir dan disalurkan ke tempat yang tepat, insya Allah kita akan berdiri sama tinggi dengan bangsa Jepang, atau bangsa Eropa lainnya. Tapi ketika penang- gulangan terorisme justru dikaitkan dengan pariwisata, pertum- buhan ekonomi, kerukunan beragama, dan sebagainya.
Tapi yang nampak, justru hal yang sebaliknya. Yaitu, keseriusan pemerintah memadamkan semangat jihad di kalangan ummat Islam. Gagasan mensosialisasikan makna jihad ‘yang sebenarnya’ dengan dibentuknya Tim Penanggulangan Terorisme (TPT) yang dipimpin Ketua Majelis Fatwa MUI, KH. Ma’ruf Amin, sebenarnya telah terperangkap dalam jebakan terminologi terorisme versi AS. Tim yang dibentuk oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni ini, berfungsi sebagai juru bicara pemerintah, untuk menjalankan tugas memberikan penjelaskan kepada masyarakat mengenai pemahaman jihad yang benar, termasuk merekomen- dasikan, gerakan mana yang dikategorikan Islam radikal. Tim ini juga ditugasi menyensor buku-buku yang bertema jihad dan kemuliaan mati syahid, sebagai upaya menghindarkan masyara- kat dari pengaruh pemaknaan terminologi jihad versi teroris.
Dalam kaitan dengan pemberantasan terorisme, DEPAG dan MUI bukan lah representasi sikap ummat Islam Indonesia. Sebelum menentukan bagaimana sikap yang benar terhadap para teroris, seharusnya kita definisikan dulu apa yang dimaksud dengan terorisme. Selanjutnya melakukan klarifikasi sejumlah perkara yang masih diliputi berbagai misteri dan kejanggalan, agar tidak terjebak dan terjerumus ke dalam perbuatan yang nantinya dapat menimbulkan penyesalan, ketika semuanya sudah terlambat. Tapi, hal itu tidak dilakukan. Perkara yang harus dikritisi sekaligus klarifikasi adalah:
1. Peristiwa Bom Bali -1

Di depan persidangan PN Denpasar, Bali, tempat para pelaku Bom Bali -1 diadili, kemudian catatan dan dokumentasi Imam Samudra dalam buku Aku Melawan teroris. Para pelaku Bom Bali -1: Imam Samudra, Mukhlas, dan Amrozi, mengaku sebagai pelaku Bom Bali -1 sehingga mereka dijatuhi hukuman Mati.
Yang perlu dikritisi dan di klarifikasi adalah: Apakah benar bom Amrozi yang dibuat dari bahan Chloras Kalicus (= Kalium Chlorat), KCLO3, yang sebenarnya hanya bahan pembuat mercon, itu dapat menghancurkan beton, melelehkan besi baja, membuat kawan selebar 7,5 m di tanah berlapis aspal, memental kan puluhan mobil ke udara, dan seterusnya?
Menurut hasil pemeriksaan, bahan mercon yang dibeli Amrozi seberat 2 ton, yang (waktu itu) masih tersimpan di Lamongan 1 ton, sedang dari 1 ton lainnya yang sempat dipergu- nakan, baru 1 kwintal saja. Bisakah TNI atau ahli bom Indonesia membuat bom dengan daya ledak sedahsyat itu dari bahan yang sama? Betapa tidak masuk akalnya peristiwa ini!
2. Asmar Latin Sani, eksekutor Bom Marriott?

Menurut laporan media massa dalam dan luar negeri, Asmar adalah pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Jakarta. Klarifikasi perlu dilakukan, pertama, dua hari sebelum peristiwa, Asmar diculik di depan keluarganya. Siapa yang menculik dan apa kaitannya dengan peristiwa pemboman?
Kedua, pernyataan kepolisian, dikabarkan Asmar menge- mudikan mobil yang membawa bom. Setelah meledak, kepala Asmar terpisah dari tubuhnya, terpental ke lantai 3 atau konon lantai 5, lalu diralat di lantai 4, dalam keadaan utuh, termasuk atap mobil juga masih utuh.
Bagaimana mungkin ada kepala manusia terlempar ke atas dari dalam mobil, sedang atap mobil dalam keadaan utuh? Apakah ada kepala manusia tidak bisa hancur oleh bom? Apakah sudah dibuktikan lewat otopsi bahwa leher Asmar putus karena ledakan, bukan karena digorok terlebih dahulu? Apakah sudah dibuktikan secara ilmiah, bahwa putusnya leher itu pada saat ledakan, dan bukan beberapa saat sebelumnya?
3. Terbunuhnya Dr. Azahari
Dalam kasus Azahari terdapat sejumlah pertanyaan yang perlu diklarifikasi. Pertama, benarkah Dr. Azahari otak dan orang yang berada dibalik pemboman selama ini? Belum sempat ada klarifikasi, yang bersangkutan keburu ‘terbunuh’. Mungkin sebagian orang merasa lega, tetapi tidak urung kejadian itu menyisakan perta- nyaan yang tidak mudah dijawab. Yang terjadi selama ini, adalah gencarnya kampanye bahwa ia adalah otak berbagai pemboman, tanpa ada berita pembanding, sehingga opini masyarakat terben- tuk seperti itu pula; terjadilah apa yang dinamakan trial by the opinion. Padahal belum ada vonis pengadilan yang berlaku secara tetap (inkracht) yang menyatakan bahwa Dr. Azahari yang terbunuh itu bersalah melakukan tindak pidana seperti yang dituduhkan kepadanya
Kedua, pada waktu kejadian terbunuhnya Dr. Azahari, mula-mula dikatakan bahwa tubuhnya hancur terkoyak bom dan tidak bisa di-kenal, lalu ditemu-kan dan dapat di-ambil sidik jari-nya. Esok paginya di-temukan mayat-nya yang nyaris utuh dengan luka tembak di bagian dada, di sela-sela reruntuhan bangunan rumah yang didiaminya; di kaki mayat terlilit seutas tali. Apa yang sebenarnya terjadi?
Ketiga, tali di kaki mayat Dr. Azahari katanya sengaja dipasang polisi untuk menjaga agar kakinya jangan bergerak, karena khawatir akan memicu beberapa bom yang kemungkinan masih ada di sekitar lokasi. Pertaqnyaannya, tali itu dipasang ketika Dr. Azahari masih hidup atau sudah mati ? Kalau sudah mati, apa memang mayat masih bisa bergerak sehingga bom bias terpicu? Benarkah seperti yang tampak dalam gambar, bahwa sebagian tali yang melilit kaki mayat itu juga tertindih reruntuhan bangunan? Jadi, mana yang terjadi lebih dahulu: kaki terlilit tali atau runtuhnya bangunan?
Keempat, di lokasi terbunuhnya Dr. Azahari ditemukan 30-40 rangkaian bom. Benarkah rangkaian yang ditemukan itu juga dapat sedahsyat rangkaian bom yang digunakan di Bali (Bom Bali-I) dan tempat lain ?
Kelima, kalau benar Dr. Azahari yang melakukan atau menjadi otaknya, belum ada kejelasan dari yang bersangkutan (keburu terbunuh) mengapa ia melakukan perbuatan itu, mengapa tempatnya di Indonesia, mengapa obyeknya tempat wisata, dstnya?
Selain fakta-fakta di atas sempat beredar rumor. Ketika tersiar berita pertama tentang terjadinya tembak menembak di Batu, salah satu TV sempat menyiarkan bahwa tidak terdapat bekas tembak menembak di sekitar TKP. Setelah itu para warta- wan diusir dari sekitar lokasi. Keesokan harinya, pada dinding dan beberapa benda di sekitar tempat kejadian sudah terdapat banyak kerusakan bekas tembakan.
Menurut keterangan warga di sekitar TKP, mayat yang ditemukan itu, bukanlah mayat orang yang mereka kenal sebagai penghuni rumah kontrakan itu beberapa hari sebelumnya.
Sementara Tim forensik dari Australia memberitakan bahwa mayat yang ditemukan di TKP ada 3 orang yang masing-masing berusia 24, 24 dan 25 tahun. Sedang jumlah mayat yang diberitakan oleh Polri hanya 2 orang, dan Dr. Azahari yang berusia 48 tahun itu adalah salah satunya.

Testimoni Tersangka Pelaku Bom Bali-2
Dalam kaitan ini, yang perlu dikritisi adalah: Pertama, Benarkah mayat yang ditemukan tanpa kepala di tempat kejadian itu harus berarti para pelaku bom tersebut. Apa tidak mungkin dia berada di sana pada waktu bom itu meledak sehingga dia juga menjadi korban atau bahkan kepala itu sudah ada di sana sebelum bom meledak atau ditaruhkan di sana sesudah bom itu meledak.
Kedua, Benarkah bahwa semua yang terdapat dalam tayangan video itu para “Tero-ris” ? Dalam hal ini, ter-masuk me-reka yang sedang la-tihan ala militer, loncat naik-turun sepe-da motor dengan mengenakan seragam hitam-hitam ala ninja? Kalau benar, siapa saja mereka dan dimana mereka sekarang ?
II. JIHAD BUKAN TERORISME
Peristiwa bom di Indonesia, oleh berbagai kalangan telah dimanfaatkan sebagai alat de-Islamisasi (pendangkalan aqidah Islam), dengan merusak citra syari’at jihad. Tipu daya demikian tidaklah mengherankan, dan tidak perlu mengecilkan hati umat Islam. Namun yang mengherankan, adalah suara gemuruh sebagian orang yang berlabel ulama menyuarakan suara musuh Allah dan Rasul-Nya, yang berusaha mengidentikkan syari’at jihad dengan terorisme. Oleh karena itu, umat Islam harus bangkit melawan konspirasi jahat ini dengan menjelaskan dasar serta tujuan syari’at jihad, secara terus terang dan apa adanya langsung dari haribaan syari’at Islam sendiri. Mengingat, tuduhan miring dan cemooh terhadap syari’at Islam sebagai agama gemar perang dan maniak teror semakin gencar dipropagandakan.
Definisi Jihad
Sesungguhnya jihad adalah sistem perjuangan Islam, untuk melawan kezaliman, membela agama, harta, jiwa, dan membebas kan kaum tertindas dari belenggu para penindas. Mati untuk kepentingan ini berarti syahid fi sabilillah, bukan bunuh diri.
Al-jihad, secara harfiah berasal dari kata al-juhdu (upaya sungguh-sungguh) dan masyaqqah (kesulitan). Kata Jihad juga sering digunakan dalam bentuk jaahada, yujaahidu, jihaadan dan mujahaadatan, yang artinya: “Mengerahkan segala usaha dan berupaya sekuat tenaga untuk mengahadapi kesulitan di dalam memerangi musuh dan menahan agresinya.”
Di dalam kitab Al-Mudawwanatul Kubra, Imam Malik bin Anas menjelaskan, implementasi jihad terbagi empat macam. Pertama, jihad dengan hati, yaitu jihad melawan setan dan mengekang hawa nafsu dari melakukan hal-hal yang diharamkan Allah Swt. Termasuk kategori ini adalah menghilangkan rasa takut dalam membela kebenaran dan melawan mereka yang memu- suhi Islam. Firman Allah:
“Dan orang yang takut pada Rabnya dan mengekang hawa nafsunya, maka surgalah tempat tinggalnya.” (Qs. An-Naazi’aat, 79:40-41)
Kedua, jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan dakwah kebenaran kepada umat manusia, melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Melawan sekularisme dan golongan munafik, yang menggunakan alasan terorisme untuk mendiskreditkan Islam dan menyesatkan umat Islam, baik melalui lisan maupun tulisan, termasuk jihad karena Allah berfirman:
“Wahai Nabi, berjihadlah melawan kaum munafik dan bertindak keraslah kepada mereka, dan jahanamlah tempat tinggal mereka serta merupakan seburuk-buruknya tempat tinggal.” (Qs. At-Taubah, 9:73)
Ketiga, jihad dengan tangan, yaitu tindakan penguasa untuk mencegah para penjahat agar menghentikan kejahatannya, menghukum koruptor tanpa pandang bulu, memberantas pelacuran, membasmi perjudian, narkoba serta perbuatan dosa lainnya, demi melaksanakan syari’at Allah. Antara lain, dengan mengamal kan hukuman hudud (pidana) terhadap pelaku zina, penuduh orang lain berbuat zina, tanpa dapat menghadirkan bukti yang sah, dan peminum khamer. Keempat, jihad dengan senjata, yaitu memerangi orang-orang kafir, karena memerangi Islam, mengusir dan membantu mengusir kaum muslimin dari negerinya. Firman Allah:
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, dan janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.” (Qs. 2:190).
Jadi, jihad Islam bisa bersifat defensive (difa’iy), bisa juga bersifat ofensif (hujumiy), tergantung kondisinya. Kata jihad yang termaktub dalam Al-Qur’an, secara khusus bermakna perang untuk menegakkan Syari’ah Islam, dan secara umum bermakna amal shalih, yaitu menyerukan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Baik makna maupun pengamalan syari’at jihad sudah dicontoh kan oleh Rasulullah. Oleh karena itu, menggunakan terminologi jihad untuk tujuan terorisme, adalah kejahatan. Tetapi menggunakan alasan terorisme untuk mendiskreditkan jihad merupakan kejahatan yang lebih besar lagi.

Definisi Terorisme
Dalam kamus Webster’s New School and Office Dictionary, oleh Noah Webster, A. Fawcett Crets Book, disebutkan bahwa teror sebagai kata benda mengandung arti:
1. Extreme fear, sebuah ketakutan yang amat sangat.
2. One who excites extreme fear, seseorang yang gelisah karena ketakutan yang amat sangat.
3. The ability to cause such fear, kemampuan untuk menimbulkan ketakutan.
4. The systimatic use of violence, as murder, by a party or faction to maintain power, promote political policies, etc, peng-gunaan kekerasan secara sistimatis seperti pembunuhan, yang dila- kukan oleh sekelompok orang atau golongan untuk memelihara, mene-gakkan atau mengurus masalah kekuasaan, mempromosikan kebija-kan politik, memaksakan kehendak, menunjukkan sikap dan sebagainya.
Sedangkan terrorism sebagai kata kerja adalah the use of violence, intimidation, etc. to gain and end; especially, a system of government ruling by terror. Yaitu, peng-gunaan kekerasan, ancaman dan sejenisnya untuk menda-patkan sesuatu yang diinginkan dan merupakan tujuan; teris-timewa sebagai suatu sistem pemerintahan yang diatur dengan teror. Para pelakunya atau orang yang berperan dalam masalah teror ini disebut dengan terrorist.
Menjadi semakin jelas, bahwa teror (isme) adalah perbuatan menggunakan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan, terutama tujuan politik. Unsur-unsur teror itu berupa kekerasan, menimbulkan ketakut- an, untuk tujuan politik.
Dalam kaitan ini, terorisme tidak pernah menjadi bagian dari Islam. Karakteristik Islam, siap berdamai dengan siapa saja yang ingin damai dan siap melawan siapa saja yang mengusik keadilan, kedamaian dan ketenteramannya. Sumber dan biang keladi terorisme, justru datang dari agama Yahudi dan Nasrani.
Syeikh Sayid Sabiq di dalam Fiqih Sunnah bab Jihad, menyebutkan bahwa jihad dalam makna perang, juga menjadi ajaran yang dibawa oleh agama-agama para nabi sebelum datangnya nabi Muhammad Saw. Dalam Kitab Perjanjian Lama, Ulangan 20:10, yang digunakan kaum Yahudi, termaktub penetapan perang yang amat kejam, dan bersifat ofensif terha- dap non Yahudi dan non Kristen. Dikatakan sebagai berikut:
“Ketika kamu mendekati suatu kota untuk memeranginya, lebih dulu ajaklah kepada perjanjian. Jika mereka menerima ajakanmu dan membukakan pintu untukmu, maka semua pendu- duk yang ada di kota itu harus tunduk kepadamu dan mengabdi padamu.
Jika mereka tidak menerima ajakanmu, bahkan menyata- kan perang, maka kepunglah kota itu, dan jika Tuhanmu menye- rahkan kota itu padamu, kejarlah (pukullah) semua penduduk prianya dengan pedang. Adapun wanita dan anak-anak kecil, binatang dan segala isi kota lainnya, jadikanlah sebagai rampasan bagimu. Makanlah semua rampasan yang Tuhan berikan kepadamu itu.”
Dalam Injil Matius yang diyakini orang-orang Kristen, Matius X ayat 24 berbunyi sebagai berikut: “Janganlah kalian mengira, bahwa aku datang membawa perdamaian! Aku datang membawa pedang. Aku datang untuk memisahkan manusia dengan bapaknya, anak dengan ibunya dan menantu dengan anak kandungnya. Musuh-musuh manusia adalah saudara serumah. Siapa yang mencintai putera atau puterinya melebihi kecintaannya kepadaku, maka ia tak berhak mendapatkan kasih- ku. Siapa yang tak mengambil salib dan mengikutiku, ia tak berhak mandapat kasihku. Siapa yang menggunakan hidupnya, ia akan sia-sia. Dan siapa yang menyia-nyiakan hidupnya demi aku, dia akan mendapatkan kasihku.”
Jadi, sungguh keliru dan menyesatkan, bila Amerika dan sekutunya menuduh Islam sebagai biang kerok terorisme atau maniak perang di dunia ini. Kesombongan Presiden AS, George W Bush memerangi umat Islam dengan memunculkan trauma dan ketakutan global agar leluasa menyerang seseorang atau sekelompok orang yang diposisikan sebagai musuh Tuhan, jelas membawa missi agama. Kaum Muslimin yang berusaha memba- ngun tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara berdasar kan syari’at Islam seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Dan merintangi hegemoni AS dalam membangun dunia baru berwajah imperialis, dianggap musuh Tuhan yang harus dibasmi.
Keberutalan tentara AS ketika menggulingkan pemerintah Thaliban yang telah berjasa mengusir penjajah Uni Soviet dari Afghanistan. Kemudian menginvasi bangsa muslim Irak, sekalipun akibatnya, menghancurkan peradaban serta menghina keyakinan agama kaum Muslimin, terinspirasi atas pemahaman- nya terhadap ayat-ayat Injil. Mereka menghancurkan apa saja, dan membunuh siapa saja. Demikian pula, kebiadaban zionis Israel membantai anak-anak, orang tua, dan wanita Palestina, merupakan implementasi jihad dalam pengertian perang yang diambil dari kitab suci Yahudi.
Orang-orang kafir tidak pernah berusaha menyembunyikan kebencian, sikap permusuhan, dan penghinaannya kepada Islam. Fakta terbaru atas penghinaan mereka adalah pemuatan Karikatur Nabi Muhammad saw bersorban bom oleh sejumlah media di Denmark (Jillands-Posten), Norwegia, Prancis, media Barat dan Koran Merdeka dalam motif lain sungguh merupakan penghinaan terhadap aqidah (keyakinan) ummat Islam, dan bertendensipolitis bahwa ajaran Islam menjadi inspirator terjadinya tindakan terorisme. Umat Islam patut mengutuk keras atas kejadian tersebut.
Dalam karikatur karya Kurt Westergaarrd yang dipublikasikan Harian Nasional Denmark, Jyllands-Posten pada akhir September 2005 lalu, Nabi Muhammad SAW digambarkan beralis dan berkumis tebal. Wajahnya tertutup jambang lebat, mengenakan sorban dengan bentuk dinamit yang akan meledak, ditempeli tulisan kalimat syahadatain. Sekalipun Redaktur Pelaksana harian Jyllands-Posten, Carsten Juste sudah menyampaikan permohonan maafnya atas pemuatan kartun Nabi Muhammad dengan penggambaran yang sangat menyinggung perasaan umat Islam sedunia, sama sekali tidak bisa menghapuskan pelecehan yang disengaja itu.
Visualisasi Nabi Muhammad saw dalam bentuk apapun diharamkan oleh Syariat Islam. Apalagi, menggambarkan Nabi yang sangat dimuliakan oleh umat Islam dengan ‘tuduhan teroris’ dalam media massa, berarti secara terbuka dan terang-terangan, redaktur dan semua yang terkait dengan penerbitan tersebut telah dengan sengaja melakukan penyerangan terhadap martabat kemuliaan utusan Allah swt, umat Islam dan Syariat Islam.
Allah swt berfirman yang artinya : “Bahwasanya hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, dan membuat kerusakan di muka bumi adalah dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki secara bersilang atau diusir dari negerinya. Yang demikian itu suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akherat mereka beroleh siksaan yang besar kecuali orang-orang yang tobat sebelum kamu dapat menangkap mereka” (Qs. Al-Maidah, 5: 33-34)
Berdasarkan ayat di atas, maka hukuman bagi para penyerang (penghina) Rasulullah saw adalah bisa dihukum mati sebagaimana kasus Salman Rushdi dengan ‘Satanic Verses’ nya di Inggris beberapa tahun silam.
Umat Islam patut bangga dengan Islam. Agama yang bersikap adil kepada siapapun. Sebagai rahmatan lil alamin, Islam selalu bersikap damai terhadap siapa saja yang ingin damai, dan siap melawan siapa saja yang mengusik ketenteraman aqidahnya dan memusuhi supremasi Syari’ahnya.
Untuk membangkitkan perlawanan terhadap kezaliman, membasmi kemungkaran, korupsi dan narkoba, membela kaum tertindas, memenangkan al-haq di atas al-bathil, maka jawaban yang paling tepat, jelas, manusiawi, dan efektif adalah jihad fi sabilillah.
Sekiranya pemerintah mengakomodir semangat jihad yang ada di dalam diri umat Islam, sebagaimana telah dijelaskan di atas; dan bukannya mencurigai syari’at jihad sebagai sumber ektrimitas, lalu memperketat pengawasan terhadap gerakan Islam, melakukan sweeping pondok pesantren, mengambil sidik jari santri, dan buku-buku Islam bertema jihad terancam disen- sor. Insya Allah, bangsa ini akan mampu berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa besar di dunia, bebas dari belitan krisis, terangkat dari musibah demi musibah yang selama ini terus datang menerpa.

menggugat pemerintah terhadap penggunaan vaksin berenzim babi pada jemaah haji indonesia

Sebagai konsumen pasar terbesar, telah berulangkali rakyat mayoritas Muslim Indonesia, dijadikan korban persekongkolan jahat para produsen yang sengaja mencampur-adukkan barang-barang haram ke dalam produksinya. Bahkan pemerintah yang notabene merepresentasikan rakyat mayoritas negeri ini, mulai kehilangan kendali dan menjadi agen perantara ekonomi pasar bebas yang tidak mengenal etika dan moral, dengan berpihak pada kepentingan politik dan ekonomi liberal yang merugikan rakyat.
Enzim Babi dalam vaksin Meningitis yang disuntikan kepada para jama’ah haji dan sudah berlangsung beberapa tahun ini menjadi salah satu contoh terburuk, bagaimana pemerintah menggadaikan ibadah umat Islam dengan kepentingan politik dan bisnis pihak asing.
Untuk itu, Majelis Mujahidin merasa perlu mengambil sikap tegas dalam persoalan ini, karena bukan saja menyangkut ibadah para calon jama’ah Haji, tetapi juga tidak adanya kepedulian pemerintah terhadap regulasi perlidungan konsumen muslim atas kehalalan produksi makanan dan obat-obatan yang dipasarkan.
Berdasarkan hasil penelitian LP-POM MUI Sumatera Selatan tentang vaksin Meningitis yang digunakan Jama’ah Haji Indonesia mengandung enzim Babi (porcine), dan diakui oleh pihak pemerintah cq. Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI dan MUI Pusat. Setelah dibahas dalam komisi Fatwa Majelis Mujahidin, maka dengan ini Majelis Mujahidin menyatakan sikap :

1. Mendukung keputusan MUI Provinsi Sumatera Selatan yang tercantum dalam majalah Risalah Mujahidin ed.28 Th.III, Jumadil Akhir 1430/Mei – Juni 2009, bahwa menggunakan vaksin yang mengandung enzim Babi (porcine) adalah haram.
2. Mendesak pemerintah untuk menggantikan vaksin berenzim Babi dengan vaksin yang halal.
3. Menuntut pemerintah untuk membatalkan kontrak kerja dengan pihak penjual vaksin berenzim Babi tersebut diatas.
4. Mengajak ormas dan lembaga-lembaga Islam untuk menyikapi kasus ini dengan cepat dan tepat.
5. Menyerukan kepada seluruh calon jama’ah Haji Indonesia untuk memboikot terhadap vaksinasi yang masih menggunakan vaksin berenzim Babi (porcine).
6. Apabila pemerintah tidak mengindahkan butir (2) dan (3), maka Majelis Mujahidin akan segera melakukan langkah-langkah hukum dengan cara yang dibenarkan oleh Syari’ah Islam.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai kewajiban melakukan tazkirah terhadap pemerintah RI dan kaum muslimin umumnya. Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla melindungi kaum muslimin dari tipu daya orang-orang kafir.

Jogjakarta, 7 Jumadil Akhir 1430/1 Juni 2009
Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin

Irfan S. Awwas M. Shabbarin Syakur
Ketua Sekretaris
Menyetujui :
Amirul Mujahidin

Drs. M. Thalib

klarifikasi majelis mujahidin : mewaspadai kasak kusuk intel di tubuh gerakan islam

Jogjakarta–Dalam peta politik pergerakan Islam sejak zaman penjajah selalu ada pihak-pihak yang tidak senang, lalu mengadu domba dan memecah belah dari dalam maupun dari luar institusi. Intelijen selalu saja melakukan rekayasa politik, membentuk opini sekalipun dengan cara fitnah. Mereka berusaha memperlemah posisi lawan sebelum melakukan tindakan pamungkas melakukan sabotase dengan menghancurkan obyek sasarannya.
Rekayasa politik biasanya dilakukan melalui infiltrasi, baik secara fisik maupun non fisik. Tujuannya, agar terjadi penetrasi sehingga mengganggu keseimbangan dan stabilitas institusi, bahkan merusak variable-variabel kekuatan (destruksi) institusi tersebut.
Belakangan ini berkembang isu palsu dan sampah, disebarkan melalui dunia maya (internet), sebagai upaya menghacurkan institusi penegak syari’at Islam Majelis Mujahidin. Mereka sengaja melakukan infiltrasi moral terhadap aktifis penegak Syariat Islam (black campaign), bahkan disemarakkan oleh para agen amatiran yang bergentayangan di belantara pergerakan melalui short message service (SMS); seakan-akan pimpinan puncak/Amir Majelis Mujahidin Drs. M. Thalib telah mengundurkan diri, dan berseberangan dengan pengurus lainnya.
Anehnya, isu tersebut tidak menyebutkan sumbernya, terkesan omongan / pembicaraan dua orang yang sudah akrab, sehingga nyata bahwa isu itu ditebarkan oleh ‘orang dalam’ . Padahal Amir MM ustadz M. Thalib, tetap komitmen dengan amanah kongres ke 3 MM di Jogjakarta, Agustus 2008 lalu.
“Ustadz M. Thalib baru saja memimpin muzakarah Pleno Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), pada 31 Mei 2009 di Markaz Pusat Majelis Mujahidin di Jl. Karanglo No.94 Kota gede Jogjakarta ,” ujar shabarin Syakur selaku Sekjen Majelis Mujahidin Pusat, Sabtu (1/6).
Lalu, bagaimana isu pengunduran diri menyebar sebelumnya, dan dengan maksud apa isu tersebut disebarkan? Apalagi, fitnah terhadap MM, agaknya disambut girang oleh para provokator yang menghendaki terganggunya soliditas internal Majelis Mujahidin.
Namun, seperti kata seorang pengamat asing, “Majelis Mujahidin adalah organisasi tangguh. Berulangkali disusupi intel, bahkan hingga Amirnya Abu Bakar Ba’asyir mengundurkan diri, MM tetap eksis dan bergerak sesuai program yang telah direncanakan.”
Buktinya, usai memimpin muzakarah pleno AHWA, Ustadz Drs. Muhammad Tholib ditanya mengenai tersebarnya isu yang memfitnah MM. Terhadap hal itu, beliau mengeluarkan tazkirah bahwa opini dan isu yang dikembangkan tersebut mengindikasikan antara lain:
Pertama, menunjukkan kegagalan para petualang gerakan untuk melakukan intrik-intrik dan kasak-kusuk di tubuh Majelis Mujahidin. Kedua, para intel amatiran gampang tertipu, sehingga menjadi jelas pihak dan orang-orang yang menghendaki kehancuran lembaga penegak syariat Islam Majelis Mujahidin dan yang mereka yang tetap loyal dan membelanya selaras dengan komitmen institusi. Ketiga, Secara ideologis Majelis Mujahidin diperhitungkan sebagai penjaga gawang penegak syariat Islam sehingga para musuh yang membenci, melalui tangan agen-agen yang disusupkan berupaya mencari-cari sisi lemah Majelis Mujahidin. Tetapi mereka akan gagal.
Kenyataan ini, hendaknya jadi pelajaran bagi gerakan Islam agar tetap waspada, tidak mudah diadu domba dan tetap istiqamah. Dalam perjalanan jihad di jalan Allah, jangan pernah merasa sendiri; selalu ada makhluk Allah yang akan menemani. Dan, jangan menganggap resiko dan fitnah perjuangan sebagai penderitaan, melainkan proses pendewasan dan penyucian diri di hadapan Allah Swt. Syetan tidak akan berdaya menggoda, kecuali bagi mereka yang mau mengikutinya.

Mengapa Ahmadiyyah Sesat dan Menyesatkan?

Di masa Rasulullah SAW ada seseorang yang mengaku nabi, bernama Musailamah Al-Kaddzab. Gelar Al-Kaddzab berarti si Pendusta, karena dia memang berdusta dengan mengaku sebagai nabi. Selain mengaku nabi, Musailamah juga merasa mampu menandingi ayat Al-Qur’an dengan gubahannya sendiri Ad Difda’u atau Katak. Al Jahiz, sastrawan Arab dalam bukunya ‘Al Hayawan’ mengomentari gubahan nabi palsu ini dengan mengatakan: ”Alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al-Qur’an itu yang turun kepadanya sebagai wahyu.”

Ghulam Mirza
Ghulam Mirza Ahmad Bersama Para Pengikutnya, Dia Ditengah, Barisan ke 2 dari Kiri no 4,Laknatullah..


Kini, seseorang kembali mengaku nabi. Namanya Mirza Ghulam Ahmad, lahir di Qodian (India) pada tanggal 15 Februari 1835 M dan meninggal tanggal 26 Mei 1908 M. Selain mengaku nabi dan rosul, Mirza juga mengaku sebagai Imam Mahdi, serta mengaku menerima wahyu, yang disebut dengan Tadzkirah. Dengan kitab ‘suci’ yang dibuatnya ini Mirza Ghulam Ahmad membai’at murid-muridnya dan mengembangkan sekte sesat dan menyesatkan dengan nama Ahmadiyyah. Saat ini Ahmadiyyah yang masuk di Indonesia sejak tahun 1935 telah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain.

Di masa lalu, para Sahahabat, seperti Abu Bakar Ash Shiddiq segera mengirimkan panglima terbaik dalam Islam, Khalid bin Walid sang pedang Allah untuk menghabisi sang nabi paslu, Musailamah Al Kadzzab. Sebelumnya telah dikirim, panglima Islam lainnya, Usamah bin Zaid yang teryata kewalahan menghadapi nabi palsu tersebut, Musailamah Al-Kadzab dan istrinya, Sajah. Barulah ketika tentara Islam pimpinan Khalid bin Walid ini menyerbu Musailamah Al-Kaddzab di Yamamah, maka sang nabi palsu Musailamah terbunuh bersama 10.000 orang murtad lainnya. Ath-Thabari, seorang sejarawan Islam menyebutkan bahwa belum pernah ada perang sedahsyat itu dalam memerangi kesesatan, terutama ajaran yang sesat dan menyesatkan.

Tadzkirah Kitab “Suci” yang Menyesatkan

“Apabila engkau (Mirza) berniat untuk mengerjakan pekerjaan yang besar, maka bertawakallah kepada Allah, dan jadikanlah perahu (jema’at di hadapan Kami menurut wahyu Kami). Orang-orang yang mengambil bai’at kepada engkau (yakni murid-murid engkau), mereka bai’at kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka”.

(Kitab “Suci” Tadzkirah, hal 163)

Mirza Kafir

Dalam buku Ahmadiyyah & Pembajakan Al-Qur’an karya M.Amin Djamaluddin, disebutkan bahwa kitab “suci” Ahmadiyyah, Tadzkirah telah membajak ayat Al-Qur’an sebanyak 132 ayat. Dalam Tadzkirah sang nabi palsu, Mirza Ghulam Ahmad mencampur-adukkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan bahasa Arab, bahasa Urdu, dan bahasa Persia.

Wahyu palsu yang diklaim Mirza Ghulam Ahmad diturunkan padanya sebenarnya adalah bajakan dari potongan beberapa ayat Al-Qur’an dari surat Ali Imran ayat 159, Surat Hud ayat 37 dan surat Al-Fath ayat 10 yang disambung menjadi satu ‘wahyu’. Dengan wahyu rekayasa inilah Mirza Ghulam Ahmad membentuk aliran sesat Ahmadiyyah dengan suatu keyakinan Jama’at Ahmadiyyah itu identik dengan perahu nabi Nuh a.s. Menurut Mirza, barang siapa yang tidak mau masuk dalam Jama’at Ahmadiyyah sama saja dengan orang yang tidak mau naik (masuk) dalam perahu nabi Nuh Nuh dan akan tenggelam semuanya yaitu akan masuk neraka.

Ahmadiyyah juga menganggap kitab “suci” Tadzkirah sama sucinya dengan kitab suci Al-Qur’an, bahkan lebih besar. Jama’at ini juga mempunyai tempat suci tersendiri yaitu Qadian dan Rabwah. Mereka bahkan memiliki surga sendiri yang letaknya di Qadian dan Rabwah dan serifikat kavling surga tersebut dijual kepada jama’ahnya dengan harga yang sangat mahal. Parahnya lagi, wanita-wanita Ahmadiyyah haram menikah dengan laki-laki yang bukan Ahmadiyyah, tetapi lelaki Ahmadiyyah boleh kawin dengan perempuan yang bukan Ahmadiyyah. Selain itu, seorang pengikut Ahmadiyyah tidak boleh bermakmum dengan (di belakang) imam yang bukan Ahmadiyyah. Ahmadiyyah juga mempunyai tanggal, bulan, dan tahun sendiri, yang mereka beri nama dengan Hijri Syamsyi atau disingkat menjadi HS.

Keanehan dan penyimpangan-penyimpangan ini barulah sebagian kecil dari pokok-pokok ajaran Ahmadiyyah yang sesat dan menyesatkan. Bahkan Ahmadiyyah bisa disebut sebagai sebuah agama baru, dan bukan Islam. Hal ini karena Ahmadiyyah memiliki nabi tersendiri, yakni Mirza Ghulam Ahmad, kitab “suci” tersendiri yaitu Tadzkirah, dan ajaran-ajaran tersendiri yang menyimpang jauh dari ajaran Islam. Dr. Muhammad Iqbal, ilmuan Islam yang juga berasal dari India mengingatkan :

“Sesungguhnya Qadianisme (Ahmadiyyah) adalah gerakan penentang Nabi Muhammad SAW, dan komplotan penentang Islam dan agama yang terpisah, dari agama Islam, bahwa Qadianisme adalah umat yang berdiri sendiri bukan bagian dari umat Islam”.

“Sesungguhnya Qadianisme (Ahmadiyyah) akan menarik umat nabi Muhammad SAW dan mendirikan umat baru di India. Sesungguhnya Qadianisme lebih berbahaya bagi kehidupan masyarakat Islam Hindia dibangdingkan aliran Spenoza dengan filosof Yahudi yang memberontak dengan peraturan-peraturan Yahudi”.


Ahmadiyyah : Rekayasa dan Konspirasi Musuh Islam

Dalam salah satu kitabnya, Mirza Ghulam Ahmad menulis : “ Aku adalah Imamuzzaman pada abad sekarang dan Allah telah menghimpun tanda-tanda pada diriku”. Mirza mengaku dan menganggap dirinya Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu dan dijanjikan kedatangannya oleh umat Islam seluruh dunia.

Jema’at Ahmadiyyah meyakini bahwa Allah SWT telah membangkitkan seorang utusan rohani umat manusia di seluruh dunia, yaitu Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Masih Mau’ud dan Imam Mahdi. Mirza Ghulam Ahmad sendiri menyatakan bahwa “Barang siapa yang tidak benar-benar yakin bahwa akan hadirnya Masih dan Mahdi yang dijanjikan, ia bukan dari Jama’atku, yakni jama’at Ahmadiyyah.

Cerita dan klaim konyol seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya yang teryata didalangi oleh musuh-musuh Islam. Musuh-musuh Islam memanfaatkan nubuwah (berita kenabian) diutusnya Imam Mahdi di akhir zaman dengan memanipulasi sosok Al Mahdi dan memunculkan tokoh-tokoh rekayasa untuk dipercaya sebagai Al Mahdi, termasuk Mirza Ghulam Ahmad.

Keyakinan akan turunnya Imam Mahdi telah dimanipulasi oleh musuh-musuh Islam, salah satunya Inggris. Inggris yang pada waktu itu menjajah India, kesal dan putus asa terhadap sikap kaum muslimin yang anti pati dan nonkooperatif terhadap Inggris. Sikap umat Islam ini membuat mereka terpojok dibanding umat Hindu yang bersikap kooperatif. Dalam kondisi lemah dan tertindas inilah muncul gerakan Mahdiisme yang dipelopori Ahmadiyyah yang berorientasikan pada pembaharuan pemikiran. Mirza Ghulam Ahmad tampil sebagai sosok yang mengaku telah diangkat sebagai Al-Mahdi dan Al-Masih oleh Tuhan, merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk memajukan Islam dan umat muslim dengan memberi interpretasi baru terhadap ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan tuntutan zamannya, sebagai yang diilhamkan Tuhan kepadanya.

Dalam novel The Mahdi karya AJ Quinnel (1981) diceritakan konspirasi antara agen M-16 (Inggris) dengan agen CIA (Amerika) dalam merekayasa kehadiran sosok Al Mahdi, Abu Qadir, seorang sufi asal Saudi. Dalam sinopsis novel tersebut dikatakan : Sebuah cerita spionase spektakuler tentang dinas-dinas rahasia internasional yang merencanakan untuk menguasai kekuatan Islam yang sedang berkembang melalui sebuah mukjizat buatan, di depan mata jutaan umat Islam beriman di Kota Mekah. Menampilkan seorang Mahdi baru : Itulah sasaran yang ingin dicapai setiap agen dinas rahasia Barat. Seorang ‘nabi boneka’ merupakan sebuah kunci yang tak terbayangkan bagi kekuatan internasional. Menampilkan, sudah tentu seorang “nabi” yang tetap berfungsi sebagai boneka.

Fenomena munculnya nabi-nabi palsu akhir zaman seperti Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Mosadeq, hingga Lia Aminuddin dengan klaim sebagai Al Masih, menerima wahyu dari Jibril a.s. sekaligus mengaku sebagai nabi yang mendapat wahyu menjadi realitas tak terbantahkan akan adanya konspirasi untuk menghancurkan Islam yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Pelbagai cerita “mukjizat” biasanya diumbar oleh para nabi palsu ini untuk meyakinkan para pengikutnya. Padahal, bisa jadi “mukjizat” palsu itu sengaja diciptakan oleh musuh-musuh Islam, baik yang nyata maupun tidak.

Untuk membuktikan kemahdian Abu Qadir, agen Inggris M-16 membangun instalasi komunikasi rahasia dalam gua yang biasa digunakan sang sufi untuk meditasi. Lewat satelit, diproduksilah visualisasi ketika Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama, sehingga seolah dia pun menerima ‘wahyu’.

Sementara itu, Mirza Ghulam Ahmad mengaku menemukan sebuah makam di Srinagar, Punjab, India. Menurutnya makam tersebut adalah makam Yus Asaf yang diyakini sebagai Isa Al-Masih, sesudah pengembaraannya yang panjang dari Palestina ke Kashmir, India. Sesudah penemuan makam tersebut, barulah dicari hadits-hadits mahdiyah (tentang Imam Mahdi) yang relevan sebagai dasar keyakinan Ahmadiyyah. Maka pada tahun 1890, Mirza Ghulam Ahmad pun mendakwahkan dirinya sebagai Imam Mahdi. Selaku Imam Mahdi ia mendapat wahyu dari Allah SWT, yang berbunyi : “Bangkitlah! Waktu yang ditetapkan untukmu telah tiba…”

Dalam situs resmi Ahmadiyyah Indonesia, terdapat artikel tentang biografi Mirza Ghulam Ahmad yang ditulisnya sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau’ud (Al Masih yang ditunggu). Lewat situs ini Ahmadiyyah gencar berpropaganda, bahkan menyiarkan langsung ceramah khalifah mereka di London.

Berikut kutipan dari situs Ahmadiyyah Indonesia tentang tanda-tanda kematian Mirza Ghulam Ahmad :

Pada bulan Desember 1905, Hazrat Ahmad as. mendapat ilham yang menerangkan bahwa saat kewafatan beliau telah dekat, oleh karenanya beliau menulis sebuah buku yang berjudul Al-Wasiat, yang disebar luaskan kepada seluruh warga Jemaat Ahmadiyah. Di dalamnya beliau as. memberitahukan bahwa saat kewafatan beliau telah dekat, dan menasihatkan agar Jemaat tenteram serta berbesar hati.

Demikian pula, berdasarkan ilham Ilahi, Hazrat Ahmad as. mengumumkan untuk membuat sebuah areal perkuburan khusus (Bahesyti Maqbarah), dan orang-orang yang akan dikebumikan disana harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Yakni mengurbankan paling sedikit 1/10 harta bendanya dan 1/10 dari penghasilannya setiap bulan untuk kepentingan Islam. Hazrat Ahmad as menjelaskan :
"Allah Taala telah memberi kabar suka kepada saya, bahwa di perkuburan itu hanya orang-orang ahli surga saja lah yang akan dikuburkan."

Lihat, kesesatan Ahmadiyyah yang meyakini pimpinan mereka menerima wahyu (meski diubah kata-katanya menjadi ilham), dan meyakini dengan yakni bahwa pimpinan mereka akan masuk serga.

Selain itu, kucuran dana Ahmadiyyah juga sangat besar. Untuk menggaji pegawainya saja Ahmadiyyah mengeluarkan sekitar 60 juta/bulan. Ahmadiyyah juga setiap bulannya membagikan brosur kepada masyarakat, membagikan buku-buku yang berisi ajaran Ahmadiyyah secara gratis kepada masyarakat. Semuanya itu dilakukan dari markas besar mereka di Parung Bogor, Jawa Barat di atas tanah seluas 15 ha.

Harus Diapakan Ahmadiyyah ?

Sejak kemunculannya, Ahmadiyyah telah ditentang oleh seluruh ulama. Namun, berkat bantuan Inggris yang menjajah India ketika itu, keberadaan Ahmadiyyah tetap langgeng bahkan semakin berkembang cepat. Ketika Pakistan melarang keberadaan Ahmadiyyah, khalifah atau pemimpin tertinggi mereka melarikan diri ke Inggris dan memindahkan markasnya pula ke sana.

Pasca kematian Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1908 M, kepemimpinan Ahmadiyyah berpindah secara estafet kepada seseorang yang kemudian diyakini sebagai khalifah, dan mendapat gelar Hadhrat. Kepemimpinan pertama Ahmadiyyah selepas kematian Mirza adalah Hadhrat Hafiz H. Hakim Nuruddin selaku khalifah I hingga meninggal tahun 1914 M. Selanjutnya dipilih khalifah II Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad yang memangku jabatan tersebut dari tahun 1914 hingga 1965. Kemudian, ia digantikan oleh khalifah III Hadhrat Hafiz Nasir Ahmad yang meninggal dunia tahun 1982. Selanjutnya kekhalifahan dijabat oleh khalifah IV Hadhrat Mirza Taher Ahmad hingga sekarang.

Ironisnya, di bulan Juni-Juli 2000 M, Ahmadiyyah yang telah difatwakan sesat oleh MUI, dinyatakan sebagai aliran kafir di luar Islam oleh Liga Dunia Islam di Mekkah, justru disambut dengan upacara penting di negeri ini oleh Dawam Rahardjo, Gus Dur, dan Amien Rais. Ketika itu, khalifah ke IV Ahmadiyyah, Taher Ahmad yang bermarkas di London, Inggris berkunjung ke Indonesia. Tentu saja sambutan kepada penerus nabi paslu tersebut akan mengakibatkan kaburnya pandangan umat Islam akan kesesatan dan menyesatkannya Ahmadiyyah. Bisa jadi, Ahmadiyyah akan dianggap sebagai ajaran yang benar, yang perlu juga dibela dan dilindungi sebagaimana pandangan awam saat ini. Padahal sudah jelas sejelas matahari di siang hari bahwa Ahmadiyyah adalah sesat dan menyesatkan!

Prof.KH. Ibrahim Hasan LML, Rektor IIQ Jakarta mewajibkan kaum muslimin untuk berjuang membubarkan Ahmadiyyah. Bahkan hampir seluruh ormas Islam ketika itu telah menandatangani kesepakatan agar Ahmadiyyah dibubarkan, karena telah menodai Al-Qur’an. Peristiwa itu terjadi pada bulan Juni 1995.

Syuriah Nahdatul Ulama, melalui Rois (Ketua) dan pelaksana harian syuriyahnya, KH Ma’ruf Amin, memutuskan bahwa Ahmadiyyah yang ada di Indonesia menyimpang dari ajaran Islam. Maka sudah seharusnya aliran yang memutar-balikkan Al Qur’an tersebut dilarang. Ahmadiyyah, menurut keputusan Syuriyah memutar-balikkan ayat Al-Qur’an, bahkan mengakui adanya nabi baru setelah nabi Muhammad SAW. Mirza Ghulam Ahmad dianggap sebagai nabi. Itu jelas menyimpang dari ajaran Islam dan harus dilarang, uangkap KH Ma’ruf Amin menjawab harian Pelita, Agustus 1995.

Sejak saat itu, kaum muslimin tiada henti menuntut pembubaran Ahamdiyyah di negeri ini. Lebih dari 10 tahun telah berlalu, umat Islam tidak henti dan tidak bosan menyuarakan kebenaran dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar, menolak keberadaan Ahmadiyyah yang sesat dan menyesatkan. Kaum muslimim yakin bahwa Ahmadiyyah adalah sebuah kemungkaran dan kemungkaran harus diingkari menurut kadar kemampuan. Karena jika kemungkaran seperti Ahmadiyyah tidak dihilangkan, maka akan menyebabkan negara dan umat akan binasa, sebagaimana hadits Rosul SAW :

“Maka jika mereka membiarkan mereka berbuat menurut keinginan mereka, niscaya mereka akan binasa, dan jika mereka mencegahnya, maka mereka semua akan selamat”.

Abdul Mun’im Halimah “Abu Bashir” dalam bukunya “Fatwa Mati Buat Penghujat” menyatakan, mencegah dan menjatuhkan sanksi hukuman terhadap pelaku kemungkaran tidaklah bertentangan ataupun berlawanan dengan keadaan Allah yang akan menghukumnya sendiri kelak di hari kiamat, sebagaimana firman Allah :

“Dan kami menunggu-nunggu bagi kalian bahwa Allah akan menimpakan kepada kalian adzab siksaan (yang besar) dari sisi-Nya, atau (adzab siksaan) dengan tangan-tangan kami.” (QS At Taubah : 52)

Adapun siksaan yang ditimpakan Allah kepada mereka melalui tangan-tangan kita adalah sewaktu mereka menampakkan kepada kita kebatilan dan kekafiran mereka. Sedangkan siksaan yang datang dari sisi Allah adalah kelak nanti pada hari kiamat, hari di mana mereka dibawa menghadap Allah SWT. Lalu, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang amat pedih.

Wallahu’alam bis showab!

Jihad dan Masa Depan Palestina

Bumi Palestina masih bergolak. Negeri para Nabi tersebut hingga kini tiada putus dirundung derita akibat kezaliman zionis yahudi Israel. Baru-baru ini setidaknya 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu dan keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan kera dan babi, di Gaza Utara. Pada hari sabtu (26/4) pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seorang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.


Menurut juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, pasukan Israel menghantam rumah Marouf dengan rudal dan meriam sehingga menyebabkan kerusakan berat. Selain itu, belasan tank dan pesawat tempur Israel membantu serangan tersebut, dengan menembakkan rudal-rudal ke arah para pejuang.

al aqsha
Gambar: Masjid Al Aqsha Palestina

Aksi brutal kuffar zionis yahudi Israel baru-baru ini menambah panjang kekejaman negara agresor di bumi suci kaum Muslimin ini. Lebih dari 400 warga muslim Palestina tewas di sepanjang Jalur Gaza dalam waktu 5 bulan terakhir ini.

Sumber-sumber medis menyebutkan mereka tewas ketika sebuah rudal dari penjajah Israel menghantam rumah mereka di Bayt Hanoun. Seorang pejuang Palestina dan seorang petani juga ikut mati syahid (Insya Allah) dalam dua insiden terpisah.

Sedangkan serangan keji lainnya yang dilancarkan oleh penjajah Israel pada Ahad di Bayt Lahiya telah menewaskan seorang anak perempuan berusia 14 tahun dan 8 penduduk lainnya cedera.
Tentara Israel bergerak masuk ke Gaza Senin pagi dan masuk ke Bayt Hanoun, yang tidak jauh dari perbatasan.
Sepanjang serangan itu, sebuah rudal menembus ke atap rumah bertingkat satu ketika para penghuninya sedang sarapan pagi.

"Sebuah keluarga ditembak setelah sarapan pagi di sini dan sekarang apa? Kami mendatangkan mobil untuk bagian tubuhnya," kata Abu Muhammad, tetangganya.

Ibu dan 4 anaknya --2 perempuan dan 2 laki-laki berusia 2 dan 6 tahun-- tewas, kata dokter rumah sakit setempat.
Omar Abdul Nabi, seorang petani yang sedang membawa traktor terkejut mendengar dua ledakan di area tersebut. "Orang-orang ketakutan ketika tank melintas ke jalanan," katanya.

Beberapa penduduk lainnya terluka akibat ledakan tersebut, dan sebagian dalam keadaan kritis.
Sedangkan pejuang Hamas mengatakan seorang pejuangnya menembak tentara Israel di Bayt Hanoun. Tentara tersebut menderita cedera ringan.

Derita Palestina Derita Umat

kekejaman
Gambar: Kekejaman dan Kebiadaban Israel Terhadap Kaum Muslimin Palestina

Kekejaman pendudukan Zionis Israel telah berlangsung sejak tahun 1967, dimulai dengan pengusiran kaum muslimin, pengrusakan rumah-rumah, masjid-masjid mereka, terutama masjidil Aqso. Zionis yahudi Israel bahkan menggali masjid Al-Aqso, tempat suci ketiga kaum Muslimin, untuk mencari Haikal Sulaiman.

Zionis yahudi berusaha merobohkan, menghancurkan, dan membakar masjid-masjid suci kaum Muslimin di seluruh Palestina, hingga saat ini. Mereka juga terus membangun pemukiman-pemukiman baru untuk orang-orang yahudi Israel dan memusnahkan rumah-rumah tempat tinggal kaum Muslimin. Setiap hari di bumi Palestina, ibu-ibu kaum Muslimin, anak-anak kecil dan orang-orang tua renta diseret, diusir dan ditendang dengan sangat bengisnya oleh penjajah yahudi laknatullah. Mereka menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, membombardir mereka setiap harinya, pagi maupun malam hari.

Sebuah tindakan yang biadab.

Masjid-masjid yang dirusak di Palestina tidak hanya masjid suci Al-Quds, tapi juga masjid at-Thobariyyah yang dibakar, dan masjid Umar bin Khattab yang diubah menjadi sinagog mereka, dan di tempat suci itu mereka mengatakan : “Allah Fakir dan kami kaya”. Dan mereka juga berkata : “Tangan Allah Terbelenggu”. Sungguh suatu kaum yang sangat membangkang dan berani melawan Allah swt.

Sumber lokal di Al-Quds menyebutkan, sejumlah keluarga Palestina di Al-Quds mengadukan nasib rumah-rumah mereka yang terancam roboh menyusul penggalian Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Sementara itu menurut salah seorang warga dari keluarga Usailah menyebutkan, ketika ia dan ayahnya keluar melewati gerbang Silsilah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha Kamis (10/4) dikagetkan dengan runtuhnya sebagian rumah mereka.

Mereka mendengar suara gemuruh orang yang sedang bekerja di bawah terowongan yang terdapat di Jalan el-Wadi dekat dengan pelataran Buraq Al-Aqsha. Tadinya ia bermaksud melihat ke sana untuk memastikan sebab runtuhnya rumah tersebut. Namun para pegawai Israel melarangnya. Tapi ia tetap meneruskan pencarianya dan menemukan sejumlah terowongan serta galian yang lain di bawah rumah-rumah penduduk.

penduduk

Terakhir diketahui sebab runtuhnya rumah keluarga Usailah karena adanya peninggian terowongan tepat di bawah rumahnya setinggi tujuh meter.

Sementara seorang pemuda lainya menuturkan, “Saya melihat kota di bawah perumahan warga. Kota tersebut penuh dengan terowongan dan areal yang sangat luas.”

Keluarga Usailah mendiami rumah yang dekat dengan gerbang Silsilah, salah satu pintu Masjid al-Aqsha. Pintu Silsilah adalah satu-satunya gerbang al-Aqsha bagi keluarga Usailah yang terdiri dari 10 kepala keluarga.

Pihak keluarga Usailah juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendengar suara penggalian oleh Israel sejak setahun yang lalu. Akibat penggalian ini, maka rumah-rumah warga Palestina di sekitar al-Quds ibarat rumah yang menggantung di atas awan.

Bahkan sejumlah pekarangan rumah Palestina di Al-Quds bila diketuk akan terdengar suara mendentung menunjukan bahwa di bawahnya adalah ruangan kosong.

Rumah-rumah warga al-Quds menjadi tidak aman untuk didiami. Karena setiap saat terancam roboh. Keluarga Usailah, bukanlah satu-satunya keluarga yang mengeluhkan peristiwa ini.

Bahkan seluruh keluarga yang mendiami wilayah Khasy (dekat dengan pintu Silsilah) terancam runtuh, akibat penggalian terowongan yang terus menerus oleh Israel

Israel juga melanjutkan tindak kejahatannya dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha. Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama kaum Muslimin.

Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid Al-Aqsha.

Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,"Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan tembok tersebut. “

Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar memanfaatkan situasi internal Palestina yang disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka.

Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat pertama kaum Muslimin.

Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek penghancuran itu sejak hari ini.

Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan lokasi Al-Buraq.

“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi, mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru Masjid Al-Aqsha,” papar Syaikj Raid Shalah.

Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya.”

Derita Palestina adalah derita kaum Muslimin. Kaum Muslimin memiliki tanggung jawab untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman musuh Islam, zionis Israel. Tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.

Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad!

Jihad Untuk Membebaskan Bumi Palestina

Kaum muslimin saat ini berkewajiban untuk melaksanakan jihad di bumi Palestina, karena hukum jihad di Palestina adalah fardhu ‘ain, alias setiap individu yang berada di sana wajib hukumnya melaksanakan jihad.

Syaikhul Islam dan pelopor jihad abad modern, Dr. Abdullah Azzam dalam bukunya Ad-Difa’ An Aradli al-Muslimin Ahamu Furudl al-A’yan, atau Jihad Membela Negeri Kaum Muslimin, bahkan telah mewajibkan jihad atas segenap kaum muslimin di mana pun mereka berada.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.”(QS Al-Anfal : 15-16)

Kondisi Palestina saat ini telah mewajibkan jihad bagi seluruh kaum muslimin, terutama karena dua pasukan telah bertemu di Palestina, yakni antara kuffar yahudi Israel dengan kaum Muslimin Palestina. Selain itu, zionis yahudi Israel, sebagai musuh sudah sejak tahun 1947 menyerang dan menduduki wilayah kaum muslimin dan mereka terus memperluas daerah jajahan mereka dengan membangun pemukiman-pemukinan baru. Untuk itu, wajib atas seluruh kaum muslimin, khususnya kaum muslimin yang ada di wilayah Palestina untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan kuffar yahudi Israel dan tidak menempuh cara-cara lain yang tidak disyari’atkan oleh Islam.

Dalam rilis terakhir berita jihad di Palestina, empat pejuang Batalion Izzuddin Al-Qassam gugur syahid ketika menghadang serangan serdadu Israel di timur perkampungan Sejaiah sebelah timur Gaza pagi kemarin, Rabu (16/4).

Unit bagian operasi lapangan di Batalion Izzuddin Al-Qassam menyatakan para pejuang mereka, Abdul Kareem Ahmad Al-Qoisi (35) dari masjid As-Salam di kampung Sejaiah di timur Gaza, mujahid Mustafa Tatar, Karm Wadiah, Mahmod Hils gugur ketika mereka menghadang serdadu Israel di wilayah tersebut.

Batalion Al-Qassam menegaskan, Al-Qaisi adalah komandan di batalion.

Sebelumnya pasukan khusus Israel terjebak dalam serangan batalion Izzudin Al-Qassam kemarin Selasa (15/4) di timur Sejaiyah. Sementara Israel sendiri mengaku salah satu serdadunya terluka.

Dalam peristiwa ini, Al-Qassam mengaku berhasil meledakkan bom dan melepaskan beberapa misil hawn sepanjang 80 ml terhadap pasukan khusus Israel yang menyerang wilayah timur Sejaiah.

Beberapa saat setelah kejadian ini, sejumlah ambulan Israel datang mengevakusi warga. Mereka menambahkan, pejuang Al-Qassam meledakkan sebuah bom kemudian terjadi baku tembak.

Sementara itu, Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, rencananya akan ke Palestina untuk menghalangi jihad dilancarkan kaum Muslimin di sana, terutama Hamas.

Dalam wawancara televisi ABC, Carter mengatakan ia akan mencoba meyakinkan Hamas untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil Israel. Dengan kata lain, Carter ingin meredupkan semangat jihad Hamas. Kata "Jihad" memang membuat setiap orang kafir merasa untuk harus memadamkannya.

Ia juga mengatakan ia akan mendesak Hamas agar bekerja sama dengan gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna memulihkan persatuan Palestina. Hamas mengusir Fatah dari kekuasaan di Jalur Gaza tahun lalu, sehingga membatasi kekuasaan Abbas hanya pada wilayah Tepi Barat saja.

Carter mengatakan ia tidak mewakili pemerintah Amerika dalam lawatan ke Timur Tengah, yang dimulai Ahad dengan kunjungan ke Israel.

Pejabat Amerika dan para anggota Kongres mendesak Carter agar jangan bertemu dengan Hamas, yang oleh Washington dinilai sebagai kelompok teroris.

Sementara itu, pada hari Sabtu, (19/4) mujahidin melancarkan serangan terhadap fasilitas Israel di Jalur Gaza. Kali ini, sebuah perbatasan milik Israel yang menjadi sasaran.

Sebuah mobil yang membawa banyak bahan peledak ditabrakan ke pembatas tersebut. Tiga mujahidin Palestina yang berada di dalam mobil tersebut tewas dan sedikitnya 13 tentara Israel mengalami luka.

Serangan di Kerem Shalom ini merupakan yang ketiga yang dilakukan militan Palestina dalam dua pekan terakhir. Jenderal Yoav Galant melukiskan serangan kali ini yang paling berani sejak Israel menarik pasukan dari Jalur Gaza tahun 2005.

Israel, yang masih memegang kontrol udara, perairan, dan suplai makanan bagi warga Gaza, menuduh Iran dan Suriah memberi pelatihan dan pasokan persenjataan bagi Hamas.
Juru bicara Israel mengatakan dua jip meledak dalam serangan yang dilancarkan di bawah asap tebal yang sengaja dibuat. Sedangkan satu kendaraan lain yang juga bermuatan bom berhasil diamankan.
Sayap militer Hamas. Brigade al-Qassam menyebutkan bahwa mereka telah menyiapkan empat kendaraan dalam serangan ini. Tiga di antaranya meledak. Menurut juru bicara Brigade al-Qassam, ini merupakan awal gelombang serangan yang akan dilancarkan terhadap Israel.

Semua Mata Tertuju ke Bumi Palestina

1

Dimana pun mujahidin berjihad, seluruh mata mereka tertuju ke bumi Palestina. Itulah fakta yang menunjukkan bahwa bumi Palestina adalah tujuan akhir dari jihad global yang dilakukan oleh kaum Muslimin.

Syekh Usamah bin Ladin dalam Taujih Manhajiatnya mengatakan bahwa kaum muslimin harus tetap waspada kepada yahudi dan program-program mereka dan melawannya dengan jihad.

Karena menurut beliau, tujuan terpenting dari serangan salibis adalah mempersiapkan kondisi almantiqoh dibagi-bagi untuk mendirikan negara Israel Raya, yang mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordania, dan seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri Haromain.

Beliau menjelaskan bahwa Israel Raya adalah impian kaum yahudi dalam usahanya menegakkan apa yang dinamakan Israel Raya berdasarkan sebuah teks dalam kitab taurot yang berada di tangan mereka, yang berkata kepada Ibrohim ;" untuk keturunanmu kuberikan bumi ini, dari sungai Furot sampai sungai sungai besar Mesir.

dr aiman

Syekh Aiman Az Zawahiri dalam renungannya tahun 1427 H menghimbau agar kaum Muslimin di Palestina tetap berjuang dalam jihad mengusir agresor Israel dan meninggalkan seruan-seruan nasionalisme. Syekh Aiman menasihati Fatah agar meninggalkan seruan nasionalis sekular dan menurnikan perjuangan mereka, yakni jihad fie sabilillah. Beliau tidak menyeru Fatah agar bergabung kepada Hammas, Jihad Islam, atau pun Al Qaeda, tetapi beliau menyeru Fatah agar kembali kepada Islam, supaya mereka berperang untuk tujuan mendirikan Daulah Islam di wilayah Palestina, bukan untuk mendirikan negara sekuler yang dipaksakan oleh Amerika di beberapa potong wilayah Palestina.

Syekh Aiman juga menyeru kepada saudara-saudara kita di Palestina, saudara-saudara dalam jihad, dalam ribath, dan dalam istisyhad. Menurut beliau tidak mungkin ada kemerdekaan atau pemerintahan berdaulat kecuali jika kita membebaskan Palestina dari Yahudi dan antek-antek mereka, dan kemudian kita mendirikan pemerintahan yang menjalankan syariat Allah SWT . Maka beliau pun mengajak semua rakyat Palestina agar semuanya kembali kepada Islam, dan bergabung dalam barisan mujahidin untuk jihad fie sabilillah melawan serangan bangsa salib paling dahsayt sepanjang sejarah. Beliau mengulang himbauannya dengan mengatakan bahwasanya mereka tidak akan mendapatkan kemuliaan kecuali di dalam Islam, dan kecuali dengan jihad!

Krisis Keuangan Global AS & Serangan 11 September

Dalam sebuah wawancara dengan Tayseer Allouni, dari Al Jazeera pada tanggal 21 Oktober 2001, Syekh Usamah bin Ladin sejak awal telah memprediksi akan terjadinya kegoncangan ekonomi di Amerika Serikat akibat serangan 11 September 2001. Hari ini, dengan idzin Allah, Amerika menerima kenyataan dari prediksi tersebut dengan terjadinya krisis ekonomi yang melanda negara tersebut yang bahkan mengancam keuangan global.

Saat ini pemerintah Amerika Serikat harus mengeluarkan dana sebesar 700 miliar dollar atau sebesar Rp. 6.500 triliun untuk mengambil alih kepemilikan beberapa bank di negara itu yang terlilit kredit macet. Sementara itu, krisis ekonomi yang diawali dengan kredit macet perumahan ini telah mengakibatkan indeks harga saham di bursa Wall Street merosot tajam. Kondisi ini bahkan telah membuat bursa-bursa saham di dunia anjlok dan mengalami keruntuhan. Bursa saham di Eropa dan Asia termasuk yang paling parah, termasuk di Indonesia yang menutup bursa sahamnya hingga dua hari untuk menghindari terjadinya kejatuhan dan kerugian yang lebih besar.

Pertengahan tahun ini saja, pemerintah telah mengambil alih perusahaan Fannie Mae, Washington, dan Freddie Mac, Mc Lean, Virginia. Bulan lalu, bank sentral Amerika telah mengucurkan dana pinjaman sebesar 85 miliar dollar ke American International Group Inc (AIG), perusahaan asuransi terbesar di dunia. Banks sentral Amerika, Citigroup, dan Wells Fargo terus berunding untuk menyelamatkan aset-aset ekonomi di Amerika. Begitu juga dengan lembaga-lembaga keuangan pelbagai negara di dunia yang sibuk untuk menyelamatkan firma keuangan mereka yang terbelit kredit macet perusahaan di Amerika yang telah mengalami kebangkrutan.

Kegoncangan Pasar Modal, Rapuhnya Ekonomi Amerika

Kerugian ekonomi terbesar dari serangan 11 September 2001 dialami oleh Bursa Efek di New York, di mana pasar transaksi perdagangan Amerika dalam sehari mengalami kerugian sebesar 500 milyar dollar, berarti setengah triliun. Siapa menyangka, secara perlahan namun pasti, kegoncangan pasar modal Amerika pasca serangan 11 September 2001 terus berlanjut dan kini mulai menampakkan dampaknya.

Amerika bukan pertama kali mengalami krisis keuangan yang disebabkan kegoncangan pasar modal. Pada tahun 1929 nilai saham di Amerika berjatuhan dan menimbulkan depresi ekonomi yang sangat parah yang dikenal dengan The Great Depression atau “Depresi Besar” yang mengakibatkan kemelaratan, kelaparan, dan kesengsaraan.

Sayangnya, Amerika tidak mengambil pelajaran atas krisis keuangan yang menimpa mereka. Pola kehidupan mewah, serakah, dan lupa kepada Robb yang menciptakan mereka, membuat mereka sombong dan meneruskan sistem keuangan ribawi yang bertumpu pada pasar modal. Amerika kembali dihantam serangan pada sistem ekonomi pasar modal mereka. Pada Oktober 1987, indeks harga saham di New York kembali anjlok 22 % dalam sehari. Secara global, krisis keuangan juga terjadi di bulan yang sama, Oktober tahun 1997, dimana harga-harga saham di pasar-pasar modal (bursa efek) utama berjatuhan secara dramatis. Awalnya terjadi di Hongkong, lalu merembet ke Jepang, terus ke Eropa, dan akhirnya sampai ke Amerika. Anjloknya harga saham tersebut terjadi secara berurutan dari satu negeri ke negeri yang lain, sebagaimana ‘efek domino’. Kini, juga di bulan yang sama, yakni bulan Oktober tahun 2008, krisis keuangan global kembali terjadi, dimulai dari Amerika, merembet ke Eropa, dan akhirnya juga melanda Asia. Sebuah fenomena yang menunjukkan betapa rapuhnya sistem perekonomian dunia (yang dikomandoi oleh Amerika) melalui pasar modal atau bursa efek.

Amerika dan pemerintahan-pemerintahan yang menerapkan sistem ekonomi yang sama (kapitalis) saat ini sibuk menggelontorkan dana mereka untuk menyelamatkan mesin ekonomi yang mengalami kemacetan. Bank Sentral Amerika mengucurkan dana sekitar US$ 80 miliar untuk American International Group Inc agar tidak bangkrut.

Konggres dan pemerintahan mereka mereka juga menyetujui pengucuran dana talangan sebesar US$ 700 miliar (sekitar Rp. 6.500 triliun) untuk mengambil alih perusahaan dan institusi keuangan mereka yang terlilit krisis kredit macet sektor perumahan.

Sendi kehidupan vital orang Amerika benar-benar mengalami pukulan di saat mereka tuli. Amerika hari ini benar-benar menyaksikan kondisi siaga keamanan yang akan merubah kehidupan serba mewah orang Amerika menuju neraka yang tak tanggung-tanggung.

Kalau dulu Amerika mengeluarkan keputusan-keputusan untuk memberlakukan embargo ekonomi terhadap negara ini atau itu, maka hari ini kita saksikan Amerika malah memerlukan negara-negara yang dulu di embargo ekonominya untuk membantunya keluar dari musibah ini. Ia mulai menadahkan tangannya kepada berbagai negara dan rakyatnya agar mereka sudi membantunya.

Kerapuhan perekonomian Amerika juga sudah mulai terlihat ketika defisit yang terus menerus menimpa neraca perdagangan mereka yang mengakibatkan jatuhnya harga dollar secara dramatis, tanpa ada intervensi di tahun 1987. Pada pedagang saham segera beramai-ramai menjual sahamnya dan mengakibatkan kerugian internasional yang mencapai lebih dari 200 milyar dollar AS dalam beberapa jam saja. Hal ini diawali berkurangnya cadangan emas Amerika hingga hanya mencapai 50 trilyun dolar AS pada tahun 1970. Amerika sudah tidak mampu lagi mengkonversi dollar menjadi emas bila ada permintaan, hingga akhirnya hapuslah keterkaitan dollar dengan emas dan mulai diberlakukannya secara paksa mata uang dollar sebagai sistem mata uang dunia.

Dengan sangat sombongnya, seorang penasihat Clinton untuk keamanan nasional dalam sebuah pidatonya tanggal 21 September 1993 mengatakan :

“Kita harus menyebarkan demokrasi dan ekonomi pasar bebas, karena hal ini akan dapat menjaga kepentingan-kepentingan kita, memelihara keamanan kita, dan sekaligus mendemonstrasikan nilai-nilau anutan kita, nilai-nilai Amerika yang luhur.”

Kesombongan dan kedzaliman Amerika itu dijawab oleh Syekh Usamah bin Ladin melalui 19 orang Pemuda Pemberani dari umat Islam dalam sebuah aksi heroik pada tanggal 11 September 2001. Dengan runtuhnya gedung pusat perekonomian ribawi mereka, WTC, maka runtuh pulalah kesombongan mereka, terbongkarlah betapa rapuhnya sistem keamanan mereka, dan betapa rapuhnya sistem perekonomian mereka. Kini, setelah 7 tahun dari peristiwa tersebut, dunia betul-betul menyaksikan karomah dari peristiwa 11 September 2001.

Serangan 11 September dan Hancurnya Sebuah Tirani

Perekonomian Amerika, salah satu pilarnya bersandar kepada opini keamanan, yang selama ini menganggap Amerika dibentengi berbagai pelindung di sekitarnya serta tidak akan terpengaruh oleh gejolak dunia. Tidak ada seorang pun yang berfikiran bahwa Amerika bisa diserang dan perekonomian mereka bisa ambruk. Mereka menyihir dunia dan sesumbar dengan mengatakan memiliki pasukan kucing sebagai mata-mata dan memiliki pesawat-pesawat sebesar lebah sebagai mata-mata. Omong kosong dan kebohongan Amerika ini dibuktikan oleh keikhlasan seorang Syekh Usamah bin Ladin melalui serangan 11 September. Berikut peryataan beliau, sebulan setelah serangan 11 September :

Saya katakan bahwa kejadian pada hari selasa 11 September di New York dan Washington adalah peristiwa yang besar dalam semua aspek, komentar-komentar yang muncul seputar kejadian tersebut tidak jauh dari hal itu dan kejadian ini masih akan berlanjut. Jika runtuhnya dua menara kembar yang tepat di titik pusat menara merupakan kejadian yang besar maka pertimbangkanlah efek samping yang diakibatkannya setelah itu. Mari kita bicarakan tentang pengaruhnya dalam aspek ekonomi yang masih terasa hingga saat ini. Sesuai dengan daftar yang mereka miliki, bagian dari dinding WTC yang hancur mencapai 16 %. Mereka mengatakan bahwa jumlah (angka) ini adalah sebuah rekor, karena kejadian ini tidak pernah terjadi semenjak pembukaan pasar lebih dari 230 tahun yang lalu. Ini adalah jumlah kehancuran yang besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Jumlah kotor perdagangan di bursa efek mencapai 4 trilyun dolar. Lalu jika kita lipat gandakan 16 % dengan 4 trilyun dollar Amerika maka didapatkan keterangan kehilangan yang mempengaruhi persediaan yang mencapai 640 milyar dollar Amerika (atau setara dengan Rp. 5.760 triliun), dengan kehendak dan kemuliaan Allah SWT. Jumlah ini setara dengan neraca keuangan Sudan selama 640 tahun. Mereka telah kehilangan ini karena sebuah serangan yang sukses dengan izin Allah hanya dalam 1 jam terakhir.

Pemasukan perhari bangsa Amerika adalah 20 milyar dollar Amerika. Pada minggu pertama mereka tidak bekerja karena semuanya menderita syok secara psikis atas serangan tersebut, dan bahkan hingga hari ini sebagian dari mereka belum bekerja karena trauma serangan 11 September. Jika kamu melipatgandakan 20 milyar dollar Amerika dalam 1 minggu, maka yang keluar berjumlah 140 milyar dollar Amerika, dan bahkan bisa mencapai lebih besar dari ini. Jika kamu menambahkan 640 milyar dollar Amerika, kita telah mencapai berapa banyak? Rata-rata 800 milyar dollar Amerika. Biaya pembangunan gedung dan konstruksi yang hancur berapa? Mungkin dapat kami katakan lebih dari 30 milyar dollar Amerika. Lalu mereka yang terbakar dalam kejadian ini atau hilang hingga hari ini atau pasangan-pasangan yang terbakar beberapa hari yang lalu? Dari rombongan yang ada di pesawat lebih dari 170.000 pekerja, itu termasuk muatan yang ada di pesawat, perniagaan pesawat, kelompok studi Amerika, dari analisa yang disebutkan bahwa 70 % rakyat Amerika hingga saat ini masih menderita depresi dan trauma psikis setelah kejadian dari 2 menara kembar tersebut serta serangan atas gedung pertahanan Pentagon, puji syukur kepada Allah SWT.

Salah satu hotel terkenal Amerika di kalangan antar benua pun tak luput ikut terbakar dalam kejadian tersebut beserta 20.000 pekerjanya, puji syukur kepada Allah SWT. Orang-orang mengatakan tidak bisa mengkalkulasikan satu persatu kerugian yang mereka derita karena banyaknya korban dan rumitnya kerusakan yang ada, dan bisa jadi skala kerugian yang telah dikalkulasikan sebelumnya lebih meningkat lagi, terima kasih Ya Allah. Bisa kita lihat bahwa jumlah perkiraan kerugian yang terbawah kurang lebih 1 trilyun dolar Amerika. Puji syukur kepada Allah SWT, karena telah mensukseskan secara penuh dan merahmati serangan tersebut. Kami berdo’a kepada Allah untuk menerima saudara-saudara Muslim kita yang menduduki syahid dan menerima mereka untuk dimasukkan pada tingkatan surga yang tertinggi.


Lihat sekarang, Amerika tengah di ujung tanduk krisis keuangan global. Ia seperti sebuah pulau besar yang berada persis di tengah-tengah kekacauan. Hilangnya elemen keamanan dilihat dari hancurnya wibawa negara besar ini, akan terus melahirkan dampak-dampak ekonomi di atas gelombang yang susul menyusul. Perekonomian Amerika mengalami penyusutan-penyusutan berkelanjutan selama setengah abad lalu, dimana semula lebih dari 50 % produksi dunia, kini mengalami penurunan hingga 25 %. Tidak menutup kemungkinan, penyusutan ini akan terus berlanjut selama puluhan tahun ke depan, dan akan terus mempengaruhi nilai tukar dollar.

Sebenarnya, Amerika membutuhkan berlipat-lipat kerugian seperti ini (serangan 11 September) untuk bisa sadar dari mabuk dan keangkaramurkaannya. Serangan-serangan semacam ini mengakibatkan kehancuran ekonomi, berupa kerugian langsung senilai puluhan milliar dollar, dan dalam tempo singkat kerugian akan bertambah hingga bilangan ratusan milliar dollar serta mengarah sampai satu trilyun dollar; artinya seribu milyar dollar lebih, hanya dalam tempo sekejap.

Bangunan WTC berisi minimal 2.000 pegawai yang bekerja di perusahaan dagang, khususnyan pada bursa efek. Ratusan perusahaan raksasa kehilangan pegawai dan file-file dokumennya. Dua bangunan atau menara kembar saat ini bernilai lebih dari 23 Milyar dollar.

WTC atau menara kembar adalah pusat kekuatan keungan Yahudi terbesar di dunia. WTC bisa juga disebut sebagai pusat bisnis kapitalis amerika. Di gedung kembar jangkung dan gedung-gedung di sekitarnya berputar miliaran dollar dana di dunia. Kompleks WTC disewa tidak kurang dari 430 perusahaan dari 28 negara termasuk AS. Setiap harinya tidak kurang dari 50.000 pekerja dan 140.000 pengunjung memadatinya. Pusat Finansial dan perbankan mendominasi pemakaian gedung modern tersebut, seperti East River Savings Bank, World Financial Center, 90 West Street, Bankers Trust, Marriot Hotel, Gereja Santo Nicholas, juga gedung federal. Tapi yang sangat penting adalah keberadaan dua firma keuangan terbesar dunia milik zionis yahudi, Goldman-Sachs dan Solomon Brothers yang keduanya berkantor persis di gedung kembar WTC. Sejumlah instansi pemerintahan yang terkait uang dan kerahasian juga menyewa ruangan di sana, seperti Internal Revenue Regional Council, U.S. Secret Service, American Express Bank International, Standard Chartered Bank, juga CIA.

Jadi sangatlah tepat jika Syekh Usamah bin Ladin mentargetkan gedung kembar tersebut sebagai upaya untuk meruntuhkan tirani Amerika atas dunia Islam. Gedung WTC yang dalam operasi 11 September memiliki code name The Faculty of Town Planning adalah sebuah simbol Firaunisme yang dengan kesombongannya telah menzolimi jutaan kaum muslimin, hingga akhirnya luluh lantak akibat serangan 11 September 2001.

Radio Suara Amerika menyatakan bahwa harga dari bangunan-bangunan yang runtuh termasuk dua menara WTC, hingga hari ini mencapai 45 Milyar dollar. Gubernur New York mengatakan bahwa mereka memerlukan waktu enam bulan untuk menghilangkan reruntuhan dan operasi pembersihan dengan beban biaya yang harus dikeluarkan 20 Milyar dollar sebagaimana yang telah dianggarkan khusus oleh Konggres.

Perusahaan asuransi mulai kehabisan akal untuk membayar ganti rugi. Harian Daily New York menyebutkan bahwa biaya ganti rugi yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi mencapai 25 Milyar dollar. Kejadian ini mengakibatkan 108 ribu orang kehilangan pekerjaan. Dinas perpajakan mengalami kerugian hingga 3 Miliar dollar. Kerugian usaha perhotelan hingga hari ini mencapai 7 juta dollar perhari.

Efek dari serangan 11 September juga merambah ke Eropa. Sebanyak lebih dari 68 ribu karyawan di non-aktifkan, hanya di pabrik pembuatan pesawat di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan Amerika mengajukan bantuan dana pertama kepada pemerintah sebesar 24 Miliar dollar,

Dalam sidangnya di Brussel, para komisaris perusahaan penerbangan juga menyatakan turunnya penjualan pesawat hingga dua milyar dollar, turunnya penjualan suku cadang pesawat hingga 6.5 milyar dollar di tahun 2002, dan 6,7 milyar dollar di tahun 2003.

Diperkirakan produktivitas dunia secara global mengalami penurunan sebanyak 747 milyar dollar, artinya 2,2 % dari pendapatan dunia tahun 2002 sebagaimana disebutkan dalam laporan yang dipublikasikan Biro Kajian Ekonomi di London. Laporan itu mengatakan bahwa kerugian yang dialami Inggris saja mencapai 20,16 milyar dollar tahun depan. Presenter dari laporan itu, Douglas Makola Mist, mengatakan : “Semua kerugian yang teranalisa ini adalah ketika dalam kondisi tidak ada aksi serangan lain atau reaksi berupa perang, kalau itu terjadi lagi, kerugian akan semakinberlipat ganda.”

Sektor transportasi Amerika akan terkena imbasnya secara langsung. Kekayaan Amerika akan terkuras habis untuk membayar ganti rugi serta untuk anggaran khusus mengadakan persiapan-persiapan militer yang merupakan anggaran nomer satu yang menelan dana 40 milyar dollar. Sementara perekonomian Amerika sebelum terjadinya serangan ini sedang menghadapi kemunduran cukup serius. Semua indikasi yang ada mengisyaratkan bahwa itu akan terus berlanjut dan semakin dalam saja. Jika dibandingkan, krisis ekonomi yang melanda AS kali ini hampir sama atau bahkan lebih besar dari krisis ekonomi dalam tiga dasarwarsa selama abad dua puluh.

Kini, berbagai upaya tengah dilakukan Amerika dan hampir seluruh negara di dunia untuk menyelamatkan kerapuhan perekonomian ribawi kapitalis. Serangan 11 September 2001 memicu dan meruntuhkan secara cepat kerapuhan dan kepalsuan sistem perekonomian buatan manusia ini. Krisis keuangan global ini bisa saja, atas idzin Allah SWT, merupakan titik awal berakhirnya sebuah tirani, yakni Amerika. Kita memohon kepada Allah agar memperlihatkan keruntuhan dan kehancuran Amerika segera. Kita juga memohon kepada-Nya agar mencabik-cabik kekuasaan mereka, mencerai-beraikan persatuan mereka, menggoncangkan pijakan kaki mereka, mengalahkan serta menjadikan mereka sebagai ghanimah baridah (rampasan perang yang diperoleh dengan mudah, tanpa harus berperang) untuk kaum Muslimin.

Wallahu’alam bis Showab!

Senyum dan Wangi Para Syuhada, Bukti Karomah Allah SWT Kepada Mujahidin


had, 9 November 2008. Menjelang siang sebuah sms dari istri Asy Syahid (Insya Allah) Imam Samudra beredar di kalangan masyarakat Muslim. Begini isinya: Bismillah, Saya bersaksi Abdul Aziz bin Syihabuddin bin Nakhail Imam Samudra Qudamah SYAHID. Wajahnya bersih baunya harum... Alhamdulillah.

Informasi dari istri Imam Samudra rahimahullah ini diperkuat kesaksian adik beliau, Lulu Jamaluddin. "Jenazah kakak wangi sekali waktu dikeluarkan dari peti. Seperti minyak wangi yang sering dipakainya," ujar Lulu Jamaluddin dikutip inilah.com, di rumahnya, Lopang Gede, Serang

Sementara itu, kakak Imam Samudra, Khoirul Anwar yang turut memasukan jenazah ke liang lahat begitu terpukau saat melihat sang adik terakhir kali. "Wajahnya seperti anak kecil yang baru saja dapat permen. Seperti bayi yang baru saja dimandikan bidan," katanya. Lebih lanjut Khairul mengatakan, "Wajahnya begitu bahagia dan bersih. Bibirnya tampak senyum."

Sementara itu dari Lamongan, koresponden Arrahmah yang berada di Tenggulun menceritakan bagaimana bau harum semerbak bertebaran dalam ruangan ketika mereka ingin melaksanakan sholat jenazah. "Bau harum semerbak bertebaran dalam ruangan. Kedua mujahid terlihat tersenyum dan wajahnya bersih, sangat bersih, serta jauh lebih tampan. Allahu Akbar!"

Foto wajah bahagia dan bersih disertai senyum tipis Asy Syahid (Insya Allah) Imam Samudra ini kemudian dipublikasikan secara luas oleh situs arrahmah.com dengan tulisan berjudul: "Asy Syahid Imam Samudra Bergabung Dengan Kafilah Syuhada".

Sejak pemuatan foto eksklusif Imam Samudra tersebut, yakni hari Ahad, 9 November 2008 sore hari, situs arrahmah.com kebanjiran pengunjung yang sangat luar biasa. Antusias kaum Muslimin untuk mengetahui secara langsung foto orang yang syahid menyebabkan situs arrahmah.com berkali-kali mengalami down akibat beban pengunjung yang overload. Subhanallah!

Senyum dan Wangi Para Syuhada

Melihat senyum orang yang mati syahid (syuhada) membawa kesan tersendiri bagi orang-orang beriman. Dengan kain kafan seadanya, terkadang masih tercecer darah segar pasca pertempuran, selalu terlihat senyum tersungging indah di bibir mereka, meski dengan beragam ekspresi. Pancaran kegembiraan dan rasa puas yang tak terhingga seolah menjadi hal yang ingin mereka sampaikan kepada dunia.

Memang, Allah SWT telah menyiapkan bagi mujahidin dan orang-orang yang mati syahid di jalanNya berbagai karomah, anugerah, ketinggian derajat dan kedudukan yang tidak dapat dicapai melalui ibadah-ibadah yang lain.

Bahkan Nabi kita, tauladan kita, Muhammad SAW berkeinginan kuat untuk mendapatkan keistimewaan ini, mati syahid. Lihatlah, betapa manusia terbaik di alam ini bercita-cita pula untuk syahid fi sabilillah. Beliau SAW bersabda :

"Demi yang jiwa Muhammad berada di tanganya, aku ingin berperang lalu mati syahid, kemudian berperang lagi dan mati lagi, lalu berperang lagi dan mati lagi."

Rasulullah SAW juga bersabda :

"Berdiri satu jam di jalan Allah adalah lebih baik daripada berdiri shalat pada malam lailatul qadar di samping Hajar Aswad." (HR. Ibnu Hibban, Al Baihaqi, dan yang lain)

Jihad fie sabilillah adalah puncak tertinggi (dzarwatus sanam) Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

"Dzarwatus sanam (puncak tertinggi) Islam adalah jihad, tidak akan dapat mencapainya kecuali orang-orang yang paling utama di antara mereka." (HR. Ath Thabrani)

Syekh Abdullah Azzam, pelopor jihad abad modern, banyak menceritakan karomah jihad dan mujahidin, utamanya yang berjihad di Afghanistan. Beliau mengatakan bahwa di suatu ketika beliau sedang bersama Jalaluddin Haqqani di Paktia dan melihat seorang mujahidin yang syahid. Beliau melihat betapa cerahnya wajah si syahid seolah-olah memancarkan nur (cahaya). Saya teringat firman Allah yang berbunyi : "Wujuhun yauma idzin nadhirah". Kami meneruskan perjalanan, lalu para pemuda yang hadir di sana satu sama lain bertanya, "Apakah kalian mencium bau wanginya?" "Ya" kata yang lain, "Wangi sekali..."

Ghulam Muhyiddin dari Wardak menceritakan bahwa pada bulan Ramadhan 1404 H, yang saat itu musim panas, gugur 15 mujahidin sebagai syuhada. Selama tiga bulan mereka berada di udara terbuka, kepanasan dan kedinginan, namun tidak seorang pun dari mereka yang berbau busuk, malah sebaliknya, bau mereka itu wangi.

Tentang wangi tubuh seorang yang mati syahid, Syekh Abdullah Azzam juga punya pengalaman sendiri. Ketika beliau membawa surat yang diambil dari kantong Asy Syahid Abdul Wahid, panglima Baghman yang gugur sesudah I'edul Adha tahun 1405 H. Surat yang terkena darah si syahid itu wangi sekali baunya, meskipun sudah dua bulan surat itu ada di tangan beliau sejak dia tewas. Selain itu, sebuah surat yang juga terkena darah syahid Yahya Siniyor, seorang mujahidin Arab berada di tangan Abul Hasan Al Madani lebih dari dua bulan. Namun bau wanginya masih tetap. Lalu sebagian dikirimkan kepada keluarganya agar dapat membuktikan sendiri bau wangi tersebut.

Dalam Risalah Taklimat, semacam peryataan sikap, Imam Samudra, Mukhlas, dan Amrozi rahimahullah pernah menyatakan : ...Dan seandainya kami dieksekusi, maka cucuran dan tetesan darah kami-Insya Allah, bi izdnillah-akan menjadi nur (cahaya lentera) bagi kaum mukminin, dan menjadi nar (neraka, api penghangus) bagi kaum kafirin dan kaum munafiqin...

Foto Senyum Para Mujahidin

Banyak foto mujahidin yang diekspos media menampilkan mereka semua sedang tersenyum, misalnya foto asy syahid Syamil Basayev, seorang komandan mujahidin Chechnya, tersenyum tipis dengan wajah putih berseri di antara lebatnya jenggot beliau.

Begitu juga foto Syekh Abu Mus'ab Az Zarqawi, yang syahid akibat bombardir rudal pasukan kafir Amerika dan sekutu-sekutunya di Baqubah, Iraq. Fotonya dipublikasikan di seluruh media, terutama internet. Foto beliau nampak tersebyum tipis (seperti foto Imam Samudra) dan dengan wajah yang terlihat bersih dan utuh.

Begitu pula foto asy syahid Mulla Daadullah, mujahidin Afghanistan, juru bicara Emirat Islam Afghanistan, Juga foto Syekh Abdul Rashid Ghazi, ulama mujahidin yang syahid dibantai toghut Pakistan di Masjid Lal. Bahkan Komander Khattab, pemimpin Mujahidin Arab di Chechnya didokumentasikan oleh kawan-kawannya ketika syahid dan kaum muslimin dapat dengan mudah mengakses foto tersebut.

Dalam salah satu video produksi Ar Rahmah Media berjudul The Caravan of Syuhada In Afghanistan Land ; Seharum Angin Surga, seorang mujahid dari Afghanistan, Haidarah Hawin menceritakan bagaimana kondisi komandan beliau Usamah Al Hamawi, rahimahullah, yang mendapatkan kemuliaan mati syahid di medan jihad Afghanistan. Berikut kesaksiannya :

"Beliau terbunuh dalam sebuah sergapan musuh. Beliau adalah orang yang sangat rendah hati dan aku bergaul dengan beliau selama 4 tahun. Demi Allah, wajahnya sangat bersinar terlihat seakan-akan dia tersenyum dan tidak terbunuh. Aku dan temanku mencium bau wangi dari jasad Usamah, aneh! Bau apa ini ?, aku mencium bau wanginya sangat kuat. Demi Allah, selama hidupku aku tak pernah mencium bau sewangi ini. Saya masih menyimpan sejumlah uang kertas yang saya usapkan pada darahnya ketika itu. Dari darahnya ini tercium semerbak bau misk dan tidak hilang hingga 40 hari sejak beliau meninggal."

Subhanallah. Senyum mujahidin dan wangi tubuh mereka adalah sebuah bukti dari Allah SWT kepada para mujahidin bahwa mereka di sisi Allah SWT menempati derajat yang mulia dan karena hal itu pulalah mereka tersenyum dan bergembira. Allah SWT berfirman :

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran (3) : 168-171)

Wallahu’alam bis Showab!