Hidayatullah.com--Uang kertas ternyata mengandung jejak kokain, tanpa memandang apakah uang-uang itu mengalami kontak langsung dengan narkoba jenis tersebut. Dolar AS adalah uang yang memiliki paparan kokain tertinggi. Sementara di Eropa, mata uang yang paling terkontaminasi adalah lembaran uang Spanyol.
Temuan yang dibahas dalam jurnal Trends in Analytical Chemistry itu menunjukkan betapa populernya narkoba jenis tersebut.
"Temuan ini harusnya tidak mengejutkan karena perdagangan kokain dan narkoba lain biasanya menggunakan uang tunai yang dipegang oleh tangan-tangan yang juga menyentuh narkoba atau bungkusnya," ujar ahli kimia, Sergio Armenta dan Miguel de la Guardia, dari Universitas Valencia, Spanyol.
"Selain itu banyak pengguna kokain yang menggunakan bungkusan uang untuk mencium kokain sehingga terjadi kontaminasi langsung," tuturnya.
Armenta yang menganalisa lembaran uang Spanyol untuk mencari jejak kokain menemukan bahwa uang-uang tersebut mengandung sekitar 155 mikrogram kokain. Satu gram kokain besarnya sekitar setengah isi teh celup dan satu mikrogram adalah satu per sejuta dari ukuran tersebut.
Berdasar penelitian lain, mereka juga menyatakan bahwa euro Jerman mengandung kokain lima kali lebih sedikit dibanding mata uang Spanyol. Untuk mata uang Irlandia, dari 48 lembar yang diteliti, konsentrasi tertinggi adalah 0,5 mikrogram.
Di lain pihak, mereka menemukan bahwa dolar AS mengandung sekitar 2,9 hingga 28,8 mikrogram kokain, tergantung tahun dan kotanya, dengan kandungan maksimum lebih dari 1.300 mikrogram ditemukan di lembaran dollar tahun 1996.
Sebuah penelitian terhadap 356 lembaran franc Swiss menunjukkan, hanya 6 persen yang terkontaminasi kokain dengan tingkatan di atas satu nanogram per lembar, di mana satu nanogram adalah seperseribu mikrogram. Data lain menyatakan bahwa sekitar 40 hingga 50 persen pound Inggris terkontaminasi kokain dengan level sekitar 0,0011 mikrogram per lembar. [ti/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar