Senin, 10 Agustus 2009

Kritikan buat PKS


Pertama saya adalah seorang simpatisan PKS namun saya cukup kecewa ketika Anis Mata di http://www.inilah.com/berita/2008/08/11/43121/pks-tricky-soal-angka-hoki-8/ mengatakan ""Angka 8 adalah angka hoki. Angka 8 merata gemuknya. Jangan seperti angka 9, karena gemuknya di atas dan gemuknya tidak rata,"

lalu di http://www.inilah.com/berita/2008/08/11/43131/ketua-pbnu-pks-kok-percaya-hoki/ Amis Mata juga mengatakan :

Dalam launching nomor urut 8 pada 8 Agustus 2008, Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Anis Matta mengatakan angka 8 adalah angka hoki yang merata gemuknya. Selain itu, angka 8 juga dipercaya akan memberikan kebangkitan pada suara PKS di Pemilu 2009.

Anis sempat mencontohkan, ketika di Pemilu 1999, PKS mendapat nomor urut 24 dari 48. Perolehan suara juga cukup signifikan, yakni 1,4 persen. Di tahun 2004, PKS mendapar nomor urut 16 dari 24 partai. Suara yang diperoleh 8,3 juta suara.

"Pemilu 2009 kita mendapat angka 8, turunnya selalu 8. Makin kecil angkanya, makin besar perolehan suara," kata Anis kala itu.
ini sudah merupakan bentuk tathoyur




INILAH.COM, Jakarta - Percaya atau tidak, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini percaya takhyul. PKS menganggap nomor urut 8 sebagai angka hoki. Para ustadz, ulama, dan intelektual Muslim mengelus dada. PKS kok begitu? PKS sudah berubah?

"Saya melihat, ini gejala PKS mabuk kemenangan, dan keserakahan politik membuatnya percaya tahyul atau hoki yang sebenarnya tidak perlu," kata Ustad Ja'far Umar Tholib saat dihubungi INILAH.COM, Senin (11/8). Ia mengaku sangat menyayangkan hal itu.

Mantan Panglima Laskar Jihad itu melihat, PKS sejak meraih kemenangan di Pemilu 2004 akhir-akhir ini mabuk politik. Jika tak dikendalikan, keserakahan politik ini akan memabukkan mereka sendiri.

"Saya berharap PKS tak usah percaya takhyul, hoki, dan sejenisnya. Angka delapan atau sembilan, itu kan hanya nomor politik dalam Pemilu. Jangan bersikap memalukan begitu," komentar Jafar.

PKS diharapkan Jafar membawa bangsa ini kepada keimanan, keadaban, kesantunan, kesatuan, persatuan serta kesejahteraan dan keadilan, bukan untuk takhyul-takhyulan. Jangan sampai timbul kesan politik yang murahan.

Banyak pihak mengerenyitkan dahi ketika Sekjen PKS Anis Matta membesar-besarkan soal angka 8. Lho, kok PKS jadi percaya hoki alias takhyul?

"Angka 8 adalah angka hoki. Angka 8 merata gemuknya. Jangan seperti angka 9 karena gemuknya di atas. Gemuknya tidak rata," kata Anis yang juga Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS di acara launching nomor urut 8 PKS di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, akhir pekan lalu.

Wah, PKS terkena hipnotis angka delapan, rupanya. Budayawan dan sosiolog Radhar Panca Dahana mengungkapkan, apa yang dilakukan bukan suatu yang besar bagi PKS. "Itu cuma trik untuk menarik, promosi tricking," kata Radhar.

Menyitir sebuah hadits yang shahih, angka delapan sejatinya masih kalah dengan angka sembilan. Ingat bahwa Innallaha yuhibbul withro, sesungguhnya Allah itu suka dengan yang ganjil.

Tapi, anggapan masyarakat bahwa PKS mengklenikkan angka 8 dibantah anggota majelis syuro PKS Hidayat Nur Wahid. "Tidak. Ini hanya pernyataan kepada masyarakat," kata Hidayat kepada INILAH.COM, Senin (11/8).

Nomor urut 8 yang di-launching pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2008, kata Hidayat, hanya bagian upaya PKS mendekatkan diri kepada masyarakat. Sebab, publik Indonesia dinilai memang menyukai hal semacam itu.

"Nanti kan mereka memilih gambar dan nomor, sementara imej tentang PKS sudah tertanam di hati publik. Nah, itu akan sangat menguntungkan dan bagus," tegas Hidayat.

Intinya, Hidayat menegaskan bahwa PKS tidak percaya dengan hal-hal berbau klenik, mistik, mitos, dan hal-hal semacam itu. "PKS tetap rasional,"

PKS Tricky Soal Angka Hoki 8
Anis Matta
(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta - PKS menganggap nomor urut 8 yang didapatnya sebagai angka hoki. Ada beberapa orang yang berkerenyit ketika Anis Matta membesar-besarkan angga 8. Lho, kok PKS jadi percaya hoki?

"Angka 8 adalah angka hoki. Angka 8 merata gemuknya. Jangan seperti angka 9, karena gemuknya di atas dan gemuknya tidak rata," Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Anis Matta di acara launching nomor urut 8 PKS di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat lalu.

Menurut budayawan dan sosiolog Radhar Panca Dahana, hal itu bukan suatu yang besar bagi PKS. Partai pimpinan Tifatul Sembiring ini tepat mendapatkan momen untuk melaunching nomor urutnya di tanggal 8, bulan 8, tahun 2008.

"Itu cuma trik untuk menarik, promosi tricking. Terlalu berlebihan jika PKS dianggap jadi percaya klenik. Mistisme dalam Islam tetap ada, asal jangan dialihkan ke musyrik," kata Radhar kepada INILAH.COM, Jakarta (11/8).

Dalam menggunakan istilah populer, kata Radhar, semua orang bisa menggunakan angka, karena angka-angka bisa bicara. Dalam peradaban Arab, angka 8 merupakan angka yang sempurna.

"Angka 8 angka sempurna, terus muter. Wajar mereka menggunakan itu. Itu bagian perangkat intelektual untuk mempromosikan," jelas Radhar. "Tentu saja berbeda dengan angka 9," tambahnya lagi.

Kampanye yang menyindir angka 9 juga dianggap sebagai kampanye politik PKS yang masih sebatas etika. "Itu cuma simbol, mainan anak-anak untuk mendongkrak popularistas. Tidak masuk substansial," imbuh dia.[L8]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar